Entertainment / Film
Senin, 15 Desember 2025 | 20:42 WIB
Poster film Esok Tanpa Ibu yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Ringgo Agus Rahman. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Film drama keluarga fiksi ilmiah berjudul Esok Tanpa Ibu dikonfirmasi tayang serentak pada 22 Januari 2026.
  • Dian Sastrowardoyo berperan ganda sebagai ibu nyata dan AI pengganti bernama Aibu yang berkembang dalam film.
  • Promosi film ini inovatif dengan melibatkan interaksi langsung penonton dengan karakter Aibu melalui Instagram mulai 22 Desember 2025.

Suara.com - Film drama keluarga berbalut fiksi ilmiah bertajuk Esok Tanpa Ibu atau Mothernet (judul internasional) siap menguras air mata, sekaligus mengajak penonton merenungi peran teknologi dalam keluarga.

Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 15 Desember 2025, para pemain dan kru membagikan kisah di balik layar produksi film yang memakan waktu pengembangan cukup panjang, sejak 2019.

Film ini merupakan kolaborasi antara BASE Entertainment dan Beacon Films, rumah produksi milik Dian Sastrowardoyo, serta Refinery Media. 

Disutradarai oleh sineas asal Malaysia yang berbasis di Taiwan, Wi Ding Ho, Esok Tanpa Ibu dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 22 Januari 2026.

Dian Sastro: Tantangan Peran Ganda dan AI yang Kaku

Konferensi pers film Esok Tanpa Ibu di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025). Film yang dibintangi Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, Nurra Datau, hingga Ali Fikry ini siap tayang bisokop pada 22 Januari 2025. [Tiara Rosana/Suara.com]

Dian Sastrowardoyo, yang duduk di kursi produser sekaligus pemeran utama, menghadapi tantangan unik dalam film ini. 

Dia memerankan dua karakter sekaligus yakni sosok Ibu di dunia nyata dan "Aibu", sebuah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang diciptakan untuk menggantikan peran sang ibu yang sedang koma.

Bintang Ada Apa dengan Cinta? ini mengaku harus melakukan riset tak biasa demi mendalami peran Aibu.

Dian bahkan kerap berdialog dengan asisten virtual di ponselnya untuk meniru intonasi yang tepat.

Baca Juga: Film Esok Tanpa Ibu Ajarkan Arti Kehilangan dan Pentingnya Jalin Ikatan dalam Keluarga

"Aku suka ajak ngomong, 'Tolong minta resep masakan ini dong', terus dia jawab nadanya kaku gitu. Aku jadi kebiasaan sama intonasi si AI aku itu," ujar Dian kepada awak media.

Menariknya, karakter Aibu dalam film ini akan berevolusi. Mulai dari versi 1.0 yang sangat kaku, hingga versi 3.0 yang menyerupai manusia dan justru terasa menyeramkan.

Di sisi lain, Dian juga menyoroti dinamika hubungan ibu dan anak remaja yang menjadi inti cerita.

Menurutnya, mendekati anak remaja di era sekarang rasanya seperti mendekati orang yang tidak naksir kita.

"Kita suka WA enggak dibalas, cuma centang dua. Rasanya anak remaja tuh cringe sama ibunya. Aku pengin orang tua nonton film ini jadi merasa terpanggil untuk menjalin hubungan yang jauh lebih bonding lagi," imbuhnya.

Tamparan Keras Bagi Ringgo Agus Rahman

Load More