Suara.com - Bagi sebagian orang profesi merias wajah atau MUA (Make Up Artist) adalah suatu pekerjaan yang lumrah atau normal. Namun bagaimana jika ada pekerjaan merias tapi bukan untuk manusia melainkan boneka manekin.
Itulah pekerjaan yang dilakoni oleh Egi Suherman (43) di bengkel rias manekin miliknya di Jalan Prepedan Dalam, Kalideres, Jakarta Barat. Bukan merias manusia melainkan boneka-boneka manekin yang biasa dipajang di etalase toko untuk memperagakan busana. Profesi unik ini sudah dijalankannya selama 7 tahun lebih dan sudah jutaan boneka manekin menjadi pasiennya.
Berawal dari iseng mencoba merias wajah boneka manekin secara otodidak, Egi Suherman yang dulunya seorang seniman Air Brush ini akhirnya memberanikan diri untuk membuat bengkel rias manekin setelah usaha Air Brush miliknya tutup.
Dalam Sehari, Egi dan karyawannya bisa merias boneka manekin hingga 1000 boneka dengan menggunakan mesin. Sementara untuk yang merias manual sekitar 30 boneka dalam sehari karena hanya dia saja yang bisa melukis wajah boneka dengan manual. Selain karena rumit, juga dibutuhkan ketelitian tinggi karena wajah dirias dengan kuas kecil.
Prosesnya sendiri dimulai dari melukis alis boneka, kemudian berlaih ke mewarnai kelopak matanya, lalu proses berlanjut merias daerah bibir boneka dan rambutnya, lalu ditahap terakhir proses merias mata boneka. Tidak lupa juga, merias bagian kakinya dengan sepatu supaya boneka semakin terlihat cantik.
Harga merias boneka manekin ini bervariasi, dimulai dari Rp. 25.000,- hingga Rp. 450.000,- tergantung tingkat kesulitannya. Distribusi penjualan boneka manekinnya sendiri meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan dan bahkan keluar negeri seperti Malaysia.
Egi mengaku bersyukur bisa menjalankan usahannya ini, selain karena unik dan jarang digeluti serta berpenghasilan lumayan, usaha merias ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk tetap berlatih seni lukis Air Brush yang dulu digelutinya.
"Iya mas, orang taunya boneka manekin itu udah lengkap ada mukanya semua, padahal semua boneka manekin itu polos belum ada mukanya, makanya dibawa kesini biar kita rias jadi cantik-cantik hahaha..." Ujar Egi Suherman ditutup dengan tawanya.
Foto dan Teks : Suara.com/Alfian Winanto]
Berita Terkait
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Popularitas Meledak, Boneka Labubu Bakal Dibuatkan Film oleh Sony Pictures
-
Truk Boks Hilang Kendali di Daan Mogot, Satu Lansia Tewas dan Satu Lainnya Luka
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera
-
Kejaksaan Terseret OTT, Kajari Hulu Sungai Utara Diamankan KPK
-
Kabupaten Serang Banten Direndam Banjir
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Ammar Zoni Jalani Sidang Lanjutan, Saksi Beberkan Temuan Narkotika di Sel Tahanan
-
Di Tengah Puing Bencana, Warga Aceh Barat Kibarkan Bendera Putih
-
Uji Materi UU Hak Cipta Dikabulkan Sebagian, MK Perkuat Hak Musisi
-
Darurat Sampah, Terpal Jadi Andalan Pemkot Tangsel
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia