Foto / News
Sabtu, 27 Maret 2021 | 12:30 WIB
Lava mengalir dari Gunung Berapi Pacaya di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). [Johan ORDONEZ / AFP]
Orang-orang melihat aliran lava dari Gunung Berapi Pacaya Guatemala di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). [Johan ORDONEZ / AFP]
Lava mengalir dari Gunung Berapi Pacaya di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). [Johan ORDONEZ / AFP]
Lava mengalir dari Gunung Berapi Pacaya di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). [Johan ORDONEZ / AFP]
Lava mengalir dari Gunung Berapi Pacaya di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). [Johan ORDONEZ / AFP]
Lava mengalir dari Gunung Berapi Pacaya di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). [Johan ORDONEZ / AFP]
Orang-orang melihat aliran lava dari Gunung Berapi Pacaya Guatemala di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). [Johan ORDONEZ / AFP]

Suara.com - Lava mengalir dari Gunung Berapi Pacaya di pertanian La Brena di desa Patrocinio, San Vicente Pacaya, sekitar 60 kilometer selatan kota Guatemala, pada (25/3/2021). Sejak awal bulan Februari 2021 yang lalu, aktivitas Gunung Pacaya dilaporkan terus aktif. [Johan ORDONEZ / AFP]

Load More