Suara.com - Mantan Politikus Angelina Sondakh (kiri) memberikan paparan saat menjadi narasumber dalam salah satu diskusi di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu (13/4/2022). Angelina Sondakh berbagi cerita pilu soal kehidupannya selama mendekam di Lapas Pondok Bambu, Jakarta selama hampir 10 tahun.
Jangankan bisa tidur nyenyak, Angelina Sondakh bahkan butuh upaya ekstra untuk sekadar menjalankan ibadah di balik jeruji besi.
"Saya mau salat tahajud jam 3, nah teman satu kamar saya agamanya Kristen. Untuk mencapai toilet di dalam kamar, saya harus melewati dulu beberapa kepala," ungkap perempuan yang biasa disapa Angie.
Tak cukup sampai di situ, Angelina Sondakh juga tidak punya tempat ibadah yang layak selama jadi penghuni Lapas Pondok Bambu.
"Kiblat kami salat itu menghadap ke WC yang hanya dibatasi korden-kordenan," kata dia.
Oleh karena itu, Angelina Sondakh harus menjalankan ibadah dengan kondisi kurang menyenangkan bila rekan satu selnya terpaksa memakai toilet di waktu bersamaan.
"Pas rakaat dua ini masih khusyuk, lancar. Tapi nanti misal sudah masuk rakaat kelima, teman sekamar saya lagi sakit perut, habis makan pete malamnya. Masuk lah dia ke kamar mandi," kenang janda Adjie Massaid.
"Jadi begitu Allahu Akbar, langsung terdengar bunyinya. Itu bukan cuma bunyinya loh, wanginya juga semerbak loh. Padahal saya lagi hafalan surat loh, itu kan bisa buyar konsentrasi," lanjutnya.
Namun karena himpitan situasi, Angelina Sondakh tak punya pilihan selain menerima kondisi tersebut. Mengingat dia juga menganggu waktu istirahat rekan satu selnya saat ingin beribadah.
"Mau marah bisa sebenarnya, cuma karena saya dibesarkan dalam keluarga yang menganut paham toleransi dalam arti sebenarnya, ya sudah," ucap Angie.
Sebagai pengingat, Angelina Sondakh menghabiskan waktu di penjara sejak 2012 akibat tersandung kasus korupsi anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Perempuan 44 tahun harus mendekam dibalik jeruji besi selama hampir 10 tahun usai terbukti menerima suap sebesar Rp2,5 miliar dan USD1,2 juta. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Berita Terkait
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
KPK Bongkar Aliran Dana Suap Bupati Lampung Tengah: Rp5,25 Miliar untuk Lunasi Utang Kampanye
-
OTT KPK Amankan 5 Tersangka: Inilah Modus Bupati Lampung Tengah 'Bagi-Bagi' Proyek ke Tim Sukses
-
Digelandang Usai OTT, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Resmi Ditahan KPK
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dua Emas dari Kolam Renang! Donovan Yusuf dan Masniari Wolf Angkat Perolehan Medali Indonesia
-
Malam Mencekam di Kalibata: Mobil dan Kios Dibakar Massa Usai Pengeroyokan Mata Elang
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
Christmas Carol Colossal Hidupkan Semangat Natal di Jantung Kota Jakarta
-
Digelandang Usai OTT, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Resmi Ditahan KPK
-
Semarak Pembukaan SEA Games 2025 Thailand
-
Suasana Pasca Banjir Bandang di Sumatera
-
Derai Tangis di RS Polri, Keluarga Menanti Identitas 22 Korban Terra Drone
-
Tragedi Terra Drone: 22 Tewas, Kebakaran Diduga Dipicu Baterai Litium
-
Kantor OJK Maluku Utara Resmi Beroperasi