Foto / News
Senin, 15 September 2025 | 16:01 WIB
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Suasana di Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/9/2025). Data dari Perumda Pasar Jaya menyatakan bahwa 60 dari 153 pasar tradisional di Jakarta dalam keadaan kumuh dan rawan banjir.

Salah satu contohnya adalah Pasar Lontar Kebon Melati. Pasar yang pernah terbakar 2 tahun lalu itu kondisinya jauh dari kata layak. Kumuh, sepi, dan tak terurus. Lorong antar kios juga sempit karena bercampur dengan kontrakan warga.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana akan melakukan revitalisasi seluruh pasar tradisional yang kumuh di Jakarta dan akan dilakukan secara bertahap.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyebutkan bahwa ada lima pasar tradisional yang akan segera direvitalisasi, dengan Pasar Minggu sebagai salah satu yang terbesar. [Suara.com/Alfian Winanto]

Load More