Foto / News
Kamis, 04 Desember 2025 | 07:00 WIB
Prajurit TNI dari Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) berjaga di lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Lebak, Banten, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz]
Prajurit TNI dari Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) berjaga di lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Lebak, Banten, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz]
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Kementerian Kehutanan Dwi Januanto Nugroho (keempat kanan) bersama Dansatgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Garuda Mayjen TNI Dody Triwinarto (kedua kanan), Wakajati Banten Ardito Muwardi (kelima kanan), dan Kepala Balai TNGHS Budi Chandra (kanan) meninjau lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz]
Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) menggergaji sarana pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz]
Prajurit TNI dari Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) berjaga di lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Lebak, Banten, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz]

Suara.com - Prajurit TNI dari Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) berjaga di lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Lebak, Banten, Rabu (3/12/2025).

Kementerian Kehutanan bersama dengan Satgas PKH menertibkan kegiatan ilegal termasuk pertambangan tanpa izin atau tambang ilegal pada operasi periode ketiga di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Petugas berhasil melakukan penguasaan kembali kawasan tersebut dari kegiatan ilegal berupa lubang PETI sebanyak 55 lubang karena mengancam kelestarian kawasan konservasi yang merupakan salah satu hulu daerah aliran sungai di Provinsi Jawa Barat dan Banten. [ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz]

Load More