Suara.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengajak masyarakat untuk menjadikan donor darah sebagai gaya hidup. Selain akan membuat badan lebih sehat, rajin mendonorkan darah juga akan membantu PMI menjaga stok darah mereka. Pengurus Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial Rumah Sakit PMI dan Unit Donor Darah Dokter Linda Lukitari Waseso mengatakan satu kantong darah hanya mencukupi untuk kebutuhan tiga orang yang memerlukannya.
"Kami ingin donor darah dijadikan sebagai kebiasaan dan sebuah lifestyle yang melekat, agar stok darah mencukupi," ujarnya di sela acara 'Blood4Nation" di pusat budaya @america, di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Linda mengatakan donor darah menjauhkan orang dari risiko penyakit. Pendonor yang rutin mendonorkan darahnya setiap 3-4 kali setahun, kata Linda, dapat akan mengurangi risiko terjangkit HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis.
"Kalau jadi pendonor rutin 3 sampai 4 kali setahun hampir dipastikan bebas penyakit tersebut," jelas Linda.
Untuk meningkatkan kebiasaan donor darah, PMI pun berupaya menyediakan fasilitias untuk donor darah di sejumlah tempat umum seperti di mall, kampus, serta mobil unit donor darah yang keliling ke sejumlah lokasi.
"Kami juga menjemput bola karena kita harapkan masyarakat melakukan donor darah bukan hanya saat acara tertentu saja. Semoga tidak berhenti sampai hari ini tapi konsisten sampai waktu yang akan datang," katanya.
Ia menegaskan bahwa donor darah merupakan kegiatan sukarela sehingga PMI tidak pernah menjual kantong darah. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap kantong darah merupakan biaya servis untuk investasi dan operasional sebagai biaya pengelola sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang saat ini mencapai Rp360 ribu.
Sesuai standar WHO, PMI mempunyai target 4,5 juta kantong darah dari para pendonor setiap tahunnya. Indonesia saat ini telah mengumpulkan sekitar 3,5 juta kantong darah, jadi masih kekurangan sekitar 1 juta kantong darah dari target.
Berdasarkan data pada tahun 2014 PMI menerima sumbangan darah dari 2.500.883 pendonor dan 41 persen dari angka tersebut adalah orang-orang yang mendonasikan darahnya untuk pertama kali.
"Indonesia biasanya mengalami kekurangan kantong darah saat masa bulan puasa atau masuk lebaran. Maka kita sekarang menjemput bola ke masjid sehingga masyarakat bisa donor setelah buka puasa," jelas Linda. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia