Suara.com - Tujuh pasien meninggal akibat Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Arab Saudi dan itu merupakan korban terbaru dari wabah yang merebak di negara Timur Tengah itu dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian kesehatan Arab Saudi, pada Jumat (9/5/2014), mengatakan bahwa dengan jatuhnya tujuh korban terbaru itu jumlah total pasien yang meninggal akibat MERS bertambah menjadi 133, sejak penyakit itu pertama kali ditemukan pada 2012.
Ketujuh korban itu sebelumnya sudah diketahui mengidap MERS, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus.
Pada hari yang sama pemerintah Saudi mengumumkan penemuan 10 pasien baru MERS di wilayahnya, yang menjadikan total penderita MERS berjumlah 473 orang. Dari 10 pasien baru yang ditemukan, lima di antaranya berada di Riyadh, empat di Jeddah, dan satu lagi di Taif.
Jumlah pasien MERS di Arab Saudi meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Secara total jumlah penderita Mers pada bulan April naik hampir dua kali lipat, sementara pada Mei, yang memasuki pekan kedua, telah meningkat menjadi 25 persen.
Selain penambahan pasien baru, kementerian kesehatan Arab Saudi juga menginformasikan bahwa ada lima pasien yang telah pulih dari penyakit itu dan sudah diizinkan keluar dari rumah sakit.
MERS, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus, adalah penyakit yang mirip dengan penyakit sistem pernafasan akut atau SARS yang menewaskan 800 orang sejak pertama kali muncul di Cina pada 2007.
Menurut WHO, merebaknya virus itu dari rumah sakit di Riyadh dan Jeddah, disebabkan karena petugas kesehatan tidak mematuhi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi yang direkomendasikan para pakar. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan