Suara.com - Yoga bukanlah cara terbaik untuk mengobati asma, karena hanya berpengaruh sedikit meringankan gejala asma.
Demikian hasil studi terkini dari Departemen Internal dan Pengobatan Integratif Universitas Duisburg, Jerman, seperti dilansir dari Medical Daily.
Kesimpulan tersebut didapat setelah tim peneliti yang diketuai direktur penelitian yoga Holger Cramer menganalisis studi-studi sebelumnya yang menyertakan 824 orang dewasa untuk menguji keefektifan yoga pada penderita asma.
Penelitian tersebut mereka lakukan untuk mencari bukti apakah yoga dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan membantu mengontrol gejala asma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat yoga untuk memperbaiki fungsi paru-paru sangat kecil.
Memang sejumlah perbaikan terjadi dalam hal pernapasan karena yoga, tapi secara umum latihan fisik tersebut tidak lebih efektif daripada latihan pernapasan standar.
Hasil penelitian ini didasarkan pada frekuensi serangan asma pada pasien dan penggunaan obat mereka.
"Banyak penderita asma mencari pengobatan pelengkap seperti yoga untuk membantu meringankan gejala asma," ujar Ketua American College of Asthma, Allergy & Immunology, Dr. Michael Foggs.
Lebih lanjut ia mengatakan: "Jika yoga membantu mereka merasa lebih baik dan bernapas lebih baik, berarti pasien harus mempraktikannya. Namun, kami tidak merekomendasikan yoga sebagai pengobatan untuk penderita asma."
Namun, para peneliti studi mengatakan, penderita asma yang telah melakukan yoga tidak perlu menghentikannya dan tidak harus tergantung pada latihan ini untuk memperbaiki pernapasan mereka.
"Yoga tidak bisa dipertimbangkan sebagai intervensi rutin untuk penderita asma untuk saat ini. Namun, yoga dapat dipertimbangkan sebagai alternatif olahraga pernafasan untuk pasien asma yang tertarik pada intervensi pelengkap," jelas Cramer.
Berita Terkait
-
Studi: Kesiapan SDM dan Lingkungan Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital
-
Mengenal Program Studi Artificial Intelligence, Jalan Baru Menuju Karier Masa Depan
-
Nggak Perlu Obat! 6 Pose Yoga Ini Bikin Nyeri Haid Hilang dan Perut Gak Kram
-
Ribuan Anak Jadi Korban, Pakar Ungkap Sejumlah Titik Kritis Penyebab Keracunan Massal MBG
-
Mindfulness Morning Movement: Cara Mudah Raih Ketenangan dan Kulit Sehat dalam Satu Waktu!
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak