Suara.com - Jangan anggap sepele bila Anda sering kesulitan buang aib besar (BAB) yang dikenal pula dengan istilah sembelit.
Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD KGEH dari RSCM mengatakan, keluhan ini terlebih bila sering dialami dapat menyebabkan kanker usus.
"Perlukaan atau infeksi di usus akibat sulit BAB, karena fesesnya keras dapat menyebabkan kanker kolon," jelasnya di Jakarta, baru-baru ini.
Untuk diketahui, lanjut dia, sembelit atau konstipasi merupakan gejala defekasi (buang air besar) yang tidak memuaskan ditandai frekuensi yang kurang dari tiga kali dalam seminggu atau kesulitan dalam evakuasi feses (kotoran) akibat feses keras.
Gejala sembelit, menurut Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia 2010-Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia seperti mengejan, feses yang keras, perasaan tidak lampias saat buang air besar (BAB), perasaan ada hambatan pada dubur, evakuasi feses secara manual dan BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Penyebab faktor risiko sembelit, kata Ari, bisa karena faktor usia, kondisi hamil, kurangnya aktivitas dan asupan serat dan air, serta depresi.
Sementara, untuk komplikasi sulit BAB, tambah dia, bisa disebabkan karena dispepsia (maag), radang (polyps), usus yang mengantung (diverticulosis) dan ambien yang disebabkan feses yang keras, sehingga saat mengeden terjadi luka.
"Luka inilah yang menyebabkan infeksi, bila sering terjadi dan tak segera diatasi secara tepat dapat menyebabkan kanker kolon," jelas Ari.
Untuk mencegah keluhan tersebut, Ari menyarankan, harus memperbanyak konsumsi air dan serat, serta aktif bergerak.
"Feses bergerak butuh air maka kalau kurang minum feses sulit bergerak. Sedangkan serat membentuk feses dan aktivitas kita menyebabkan usus juga bergerak. Maka ketiga hal ini penting agar tidak sembelit," tutupnya.
Berita Terkait
-
Kanker Usus! Dokter Ungkap Biang Keladinya Sering Kita Konsumsi
-
Waspada! Kanker Usus Kini Ancam Anak Muda, Bukan Lagi Penyakit Lansia
-
Bukan Lagi Penyakit Orang Tua: Ketika Kanker Kolorektal Menyasar Generasi Milenial dan Gen Z
-
Mengenal Kolonoskopi: Langkah Awal yang Menyelamatkan Nyawa dari Kanker Usus Besar
-
3 Metode Skrining untuk Deteksi Kanker Usus Besar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis