Suara.com - Obat dikonsumsi untuk meredakan penyakit. Tapi ketika digabungkan dengan makanan yang salah, bukannya mengobati obat justru bisa mendatangkan bencana. Ini karena zat yang dikandung dalam obat memiliki fungsi yang berlawanan dengan zat yang dikandung pada makanan yang Anda asup.
"Anda tidak perlu resep untuk menghadapi risiko ini. Beberapa kasus perawatan over-the-counter menunjukkan perlunya perhatian dan konsumen lebih berhati-hati dengan makanan yang diasup," kata Jen Wolfe, Pharm.D., seorang apoteker yang berbasis di Washington DC.
Kemarin kita sudah mengangkat kombinasi minuman beralkohol dengan obat acetaminophen yang dikandung dalam obat sakit kepala. Kini kita membahas kombinasi kayu manis dan warfarin. Warfarin adalah obat pengencer darah yang banyak diresepkan untuk mencegah serangan jantung ataupun stroke. Warfarin diresepkan untuk mencegah pembekuan darah dan menjaga asupan vitamin K secara stabil.
Tetapi ini tidak berarti mereka yang mengonsumsi warfarin harus mengubah kebiasaan asupan sayuran hijau atau brokoli untuk memastikan konsumsi vitamin K Anda cukup memadai. Ingat itamin K memainkan peran penting dalam mencegah pembekuan darah dan mempengaruhi kekentalan darah.
Sementara kayu manis "Cassia", jenis yang banyak dijual di pasaran di AS banyak mengandung senyawa yang disebut coumarin yang dapat mengencerkan darah dan berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Walaupun fungsinya hampir sama, tetapi kedua zat ini bekerja secara berbeda, jadi mengonsumsi dalam waktu bersamaan akan mengganggu proses dalam tubuh.
"Jadi jika Anda mengonsumsi warfarin, maka beralihlah menggunakan kayu manis dari Ceylon," demikian saran Eric Newman, MD, apoteker di Mercy Medical Center, Baltimore AS. (Men's health.com)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan