Suara.com - Dipilihnya Nila F. Moeloek sebagai menteri kesehatan di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat sambutan positif dari Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI Jaya), Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.
"Penunjukkan Pak Jokowi untuk Prof Nila Moeloek tepat, karena saat ini kita sedang mengejar ketertinggalan dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Minggu (26/10/2014) malam.
Lebih lanjut Ari mengatakan, sebagai utusan khusus Presiden yang mengurus masalah MDGs, Nila sangat tepat bila kini diberi tanggung jawab langsung untuk memimpin Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dengan demikian bisa memuluskan program-program kesehatan untuk pencapaian MDGs antara lain menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, menurunkan angka kesakitan HIV AIDS, Malaria, TBC dan infeksi lainnya.
"Angka-angka ranking terburuk Indonesia atas berbagai penyakit harus diturunkan antara lain negara dengan peningkatan kasus HIV/AIDS tercepat di negara-negara Asia Tenggara. Mengurangi kontribusi Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar kasus TBC dunia," jelas Ari panjang lebar.
Dalam hal penyakit tidak menular, tambah dia, peningkatan penyakit jantung koroner, peningkatan kejadian obesitas dan diabetes harus diperlambat.
Tak hanya itu, jumlah perokok pun, kata Ari, harus dikendalikan di Indonesia. Data riset kesehatan dasar Departemen Kesehatan 2010, menunjukkan bahwa lebih dari 30 persen masyarakat Indonesia merokok.
Rokok memang menjadi penyebab utama terjadinya penyakit tidak menular ini. Hasil Riset kesehatan Dasar Kemenkes bahkan menunjukkan angka perokok Indonesia terus bergerak naik bahkan untuk penduduk diatas 15 tahun angka perokok orang Indonesia sudah mencapai 36,3 persen. "Jadi, angka-angka ini harus diperbaiki," tegasnya.
Untuk memperbaiki ini semua, tambah Ari, menteri kesehatan harus mengedepankan upaya kesehatan masyarakat daripada upaya kesehatan perorangan.
Ia mengatakan bahwa penyakit tidak menular jelas berhubungan dengan gaya hidup dari masyarakat kita yang berubah sehingga penyakit degeneratif lebih banyak ditemukan pada usia yang lebih muda.
"Peningkatan penyakit degeneratif ini berhubungan dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang melakukan aktifitas olah raga," terang Ari.
Berita Terkait
-
Dekan FKUI: Kenapa Senior Melakukan Bullying? Karena Kurang Insentif
-
Jadi Tersangka Korupsi Gula, Ingat Lagi Alasan Tom Lembong Diberhentikan Jadi Mendag oleh Jokowi
-
Studi Terbaru Mantan Menkes Nila Moeloek, Anak Anemia 3 Kali lebih 'Lemot' saat Belajar
-
Puan Pimpin Sidang Paripurna Terakhir DPR RI
-
Soal Bullying Dokter Junior di Fakultas Kedokteran, Dekan FKUI Minta Bukti ke Menkes Budi!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial