Kombucha, mungkin beberapa dari Anda masih asing dengan tanaman ini. Namun, ramuan kuno ini menjadi perhatian pengunjung pameran "Jakarta Expo Taman 2014" di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Stand yang menjual bibit Kombucha ramai dipadati pengunjung.
Beberapa merasa penasaran dan berusaha mengetahui, apa itu Kombucha, dari Dwi Agus Setiawan, seorang pembibit Kombucha. Beberapa lagi mencoba minuman kuno itu. Ada juga yang langsung membeli, karena telah mengetahui khasiat Kombucha dari kerabat mereka.
Kepada suara.com, Dwi menjelaskan, kombucha adalah suatu ramuan minuman kuno yang terjadi atas hasil simbiosis murni dari bakteri dan ragi Kombucha Tea (KT) yang berasal dari Asia Timur. Pada akhir abad 19 ramuan dari 'jamur' teh ini sampai di Jerman melalui Russia.
"Kombucha sangat bermanfaat bagi kesehatan dan telah diklaim sebagai penyembuh berbagai macam penyakit. Minuman ini telah banyak digunakan di rumah tangga negara-negara Asia," Dwi menjelaskan dengan antusias.
Kombucha, lanjut Dwi masuk ke dalam jenis jamur yang terdiri dari gelatinoid serta membran jamur yang bersifat liat dan berbentuk piringan bulat. Jamur ini, hanya dapat hidup dalam media nustrisi teh-manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Piringan pertama akan tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal.
"Bila dirawat secara benar, maka jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang umur pemilik serta keturunannya," katanya lagi.
Untuk mengkonsumsinya, Anda hanya harus menanam jamur Kombucha tersebut dengan bahan-bahan sederhana, yakni satu liter air, 1/4 kilogram gula pasir dan teh secukup. Setelah itu, semua bahan-bahan direbus hingga mendidih, kemudian larutan teh tersebut didinginkan, lalu masukkan dalam wadah tertutup kedap udara, dan masukkan bibit jamur Kombucha. Setelah itu, tutup rapat dan diamkan selama 3 hingga 7 hari. Kombucha pun siap dikonsumsi.
"Kombucha hanya akan mati jika disiram dengan air panas dan tidak ditutup dengan rapat. Untuk tehnya, gunakan tek bubuk. Karena teh celup memiliki kertas dan pewarna yang tidak baik," saran Dwi.
Selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung, maka akan terjadi bermacam-macam reaksi pada larutan teh-manis secara assimilatif dan dissimilatif. Jamur teh akan memakan gula, dan sebagai gantinya memproduksi berbagai unsur berguna yang akan muncul pada minuman tersebut seperti glucuron acid, acetic acid, lactic-acid, vitamin, asam-asam amino, berbagai unsur antibiotik, serta unsur-unsur lain.
"Maka dari itu, jamur Kombucha ini adalah sebuah pabrik biokimia mini yang sesungguh-nya. Setelah didiamkan selama 3-7 hari, rasa kombucha akan menjadi asam," jelas dia.
Kombucha dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti liver, gangguan syaraf pusat, asma, alergi, batu ginjal, obesitas, maag, wasir, diabetes hingga kanker. Kombucha dapat dikonsumsi tiga kali sehari, yakni pagi, siang dan malam dengan takaran masing-masing 200 mililiter.
"Jika tidak ingin digunakan lagi, Kombucha dapat didiamkan selama bertahun-tahun, dan terus hidup, asalkan tetap ditutup dalam wadah yang berisi teh manis tersebut. Kalau mau dikonsumsi lagi, lakukan proses yang tadi sudah dijelaskan. Sangat mudah," ungkapnya.
Dwi menjual bibit-bibit Kombucha tersebut dengan kisaran harga Rp100 ribu untuk ukuran kecil dan Rp300 ribu untuk ukuran besar.
Berita Terkait
-
UMKM Kombucha Beromzet Nasional Lahir dari BRILiaN, Inisiatif Hebat BRI untuk Pengusaha Muda
-
Produk Tradisional Kian Diminati Dunia, Delegasi Afsel Pesan Khusus Minyak Sanga-sanga
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Peluang Pasar Obat Tradisional Terus Meningkat
-
4 Essence Kombucha Favorit, Solusi untuk Wajah Cerah dan Anti-Kusam
-
4 Minuman Penghilang Lemak, Bikin Tidur Nyenyak di Malam Hari
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien