Suara.com - Anak Indigo merupakan karunia Tuhan yang diberikan kepada pasangan yang sudah membina keluarga. Ia spesial, berbeda dengan anak seusianya.
Anak dengan Indigo memiliki IQ yang tinggi, bijaksana, dan cenderung “mengatur”, bahkan mampu melihat makhluk astral.
Dokter Tubagus Erwin Kusuma, SpKJ (K) dari Pro V Clinic yang sering menangani anak indigo mengatakan bahwa indigo bukanlah penyakit, melainkan berkah yang harus disyukuri setiap pasangan yang dipilih untuk mengurusnya di dunia.
Lebih lanjut ia mengatakan menurut sebuah buku spiritual parenting, setelah tahun 2000 (mileneum spiritual) 80 persen anak yang lahir di dunia memiliki kecerdasan spiritual yan tinggi alias indigo. Oleh karena itu, kata Erwin, sebaiknya anak indigo tersebut mendapatkan pembinaan yang penuh cinta kasih dan sayang sejak dalam kandungan.
“Indigo ini nama warna aura yakni nila. Campuran biru dengan ungu. Indigo sudah berada di tingkat spiritual atau sering kita sebut old soul. Kenapa jiwanya tua, karena dimungkinkan bahwa anak indigo ini roh-nya pernah hidup atau secara ilmiah disebut reinkarnasi,” imbuhnya.
Inilah yang membuat anak indigo memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibanding anak-anak seusianya, dan cenderung menonjol di bidang yang menjadi minatnya. Namun di sisi lain, mereka sangat toleran, sayang akan binatang, dan empatinya sangat kuat.
“Wajar jika anak indigo senang menasehati orang tuanya, karena jiwanya sudah pernah hidup. Dia punya rekaman jiwanya yang telah lalu dan dapat badan lagi di dunia untuk kembali lahir. Sehingga jiwanya lebih lengkap dan bijaksana,” jelas Erwin.
Menurut lelaki kelahiran Kupang ini, anak indigo memiliki beberapa karakteristik. Karena perilaku dan gagasan-gagasannya yang berbeda dari anak kebanyakan, anak-anak indigo sering diperlakukan beda. Misalnya ada yang mampu melihat makhluk halus, orang tua atau lingkungannya sering menganggapnya sedang berhalusinasi atau terlalu banyak berkhayal.
Perlakuan berbeda karena banyak yang tidak percaya itu sering memicu stres. Apalagi kalau dianggap sebagai gangguan dan harus disembuhkan, sementara gangguan pertumbuhan mental itu sendiri sering dianggap sebagai aib maupun sesuatu yang mengecewakan.
"Menurut saya bukan indigonya yang perlu disembuhkan, karena itu memang bukan penyakit. Dampak yang dia dapat dari lingkungan itu yang harus ditangani," kata Erwin.
Orang tua, lanjut dia, sebaiknya menerima kelebihan yang dimiliki anak indigo. Biasanya mereka dianugerahi bakat tertentu yang sangat menonjol.
Tak hanya itu, orang tua juga sebaiknya bergabung dengan komunitas orangtua yang memiliki anak indigo, agar mereka bisa saling memahami dan berbagi tentang kondisi anak mereka.
Berita Terkait
-
5 Ramalan Mengejutkan Hard Gumay di 2026: Dari Artis Meninggal hingga Pejabat A Terjerat Korupsi
-
Operasi Plastik Roy Kiyoshi Berakhir Gagal, Ada Bekasnya di Dekat Mata
-
Intip Peran Jung Kyung Ho dalam Drama Korea Oh My Ghost Clients, Jadi Pengacara Indigo
-
Bocor Nama Taipan Gang Ye hingga Darwin Indigo di Manifes Pesawat Jet Kaesang, Publik: Sengaja Jor-joran Service...?
-
Perkuat Digitalisasi di Aceh, Telkom Resmikan IndigoSpace sebagai Rumah bagi Startup Lokal Aceh
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!