Suara.com - Apa yang dikonsumsi ibu hamil (bumil) saat mengandung sangat berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Apabila sang ibu mengonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang, kokain misalnya, maka sang bayi saat dewasa memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi pecandu narkoba.
Hal ini disampaikan Ahli Neurobiologis dan Okupasi Terapi Dunia, Kimberly Ann Barthel pada pelatihan Internasional yang bertajuk "The Behavioral Detective: Evidence and Art" di Gedung Vokasi Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (3/12/3014).
Menurutnya, narkotika yang masuk dalam tubuh seseorang akan berusaha mengaktifkan sejumlah hormon. Penggunaan kokain misalnya, akan meningkatkan hormon dopamin yang kemudian diterima oleh otak bayi.
Akibatnya di dalam kandungan janin sudah mengenal kokain dan mengalami kecanduan ketika si ibu tidak mengonsumsi kembali. Hal ini terjadi hingga bayi tumbuh dewasa
"Jika ibu menggunakan narkoba saat hamil maka ketika tak menggunakan otak bayi akan berpikir mana dopamin yang selama ini Ia terima. Otak akan memutus beberapa reseptor otak untuk beradaptasi sehingga bayi akan mengalami gejala putus obat," kata Kim.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ketika mengonsumsi narkoba, otak bayi akan mengenal bahan kimia yang terkandung yang masuk melalui tali pusarnya. Ketika ibu merasakan sensasi fly sesaat ketika menggunakan narkoba, maka bayi pun turut merasakannya di dalam kandungan.
Meski demikian, Kim berujar bahwa zat-zat kimia ini bisa secara alami dibersihkan oleh tubuh sang bayi, dengan catatan saat dewasa ia tidak menggunakan narkoba.
"Jika ibu kecanduan kokain, heroin atau narkotik yang lain masih ada harapan zat-zat itu bisa dibersihkan oleh tubuh, tapi jika sang anak tidak tersentuh narkoba sama sekali. Kalau sekali Ia mencoba makan potensi kecanduan selamanya akan dialaminya," ujar Kim.
Oleh karena itu ia berpesan agar bumil menghindari kebiasaan buruk yang tentunya akan berdampak pada janin yang dikandungnya.
Berita Terkait
-
Keras Kepala, Ibu Hamil Ini Bikin Emosi Penumpang Pesawat karena Tolak Diperiksa Kesehatan
-
Bikin Polri Tercoreng: Bripka A Polisi di Riau, Ternyata Otak Jaringan Sabu 1 Kg
-
Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh