Suara.com - Kabar menggembirakan datang dari dunia medis. Belum lama ini ilmuwan Amerika Serikat (AS) menemukan vaksin baru HIV yang diyakini akan meradikalisasi pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Vaksin yang menggunakan molekul yang direkayasa dan mampu menghentikan perkembangan HIV tersebut dikembangkan oleh ilmuwan Scripps Research Institute di California. Vaksinasi HIV yang telah ada biasanya bekerja dengan memprovokasi respon sistem kekebalan tubuh. Berbeda dengan vaksin baru yang menggunakan pendekatan berbeda ini.
Jurnal Nature melaporkan selama percobaan awal, peneliti menggunakan empat monyet pengidap HIV. Monyet-monyet itu disuntik vaksin baru yang bekerja dengan mengubah DNA yang melindunginya selama 34 pekan.
Meski uji coba ini berhasil, tapi vaksin baru ini tetap harus diuji coba terlebih dahulu pada manusia. Rencananya uji coba tersebut akan dilalukan tahun ini.
"Kami semakin dekat ke tujuan melindungi umat manusia dari HIV. Kami menggunakan pendekatan baru. Namun, kami harus memastikan vaksin baru ini layak diberikan kepada banyak orang," ujar Profesor Michael Farzan, pemimpin proyek penelitian.
Sekadar diketahui, pencarian vaksin HIV yang dilakukan para peneliti telah berlangsung selama lebih 30 tahun. Meski sudah sekian lama berupaya, keberhasilan para peneliti untuk menemukan formulasi vaksin tersebut masih terbatas. Ini dikarenkan virus HIV terus berkembang. (Independent)
Berita Terkait
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis