Suara.com - Peneliti Australia baru-baru ini berhasil menemukan cara unik melawan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
University of Melbourne yang melakukan penelitian ini menemukan bahwa nyamuk yang terkena bakteri serangga yang disebut Wolbachia tidak bisa mendapatkan virus dengue dari manusia yang terinfeksi.
Cameron Simmons, peneliti dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi University of Melbourne mengatakan bahwa penemuan ini bisa memicu penurunan drastis kasus Demam Berdarah.
"Kami melakukan eksperimen dan mengukur seberapa efisien nyamuk yang terinfeksi bakteri wolbachia tidak dapat menginfeksikan virus dengue yang pada gilirannya menghentikan penyebaran virus ke manusia," jelasnya.
Penelitian ini menyimpulkan, di daerah yang memiliki tingkat infeksi dengue rendah, nyamuk yang terpapar bakteri wolbachia bisa menghentikan semua kasus DBD.
"Temuan kami mendapati bahwa wolbachia bisa mengeliminasi transmisi DBD di daerah epidemik," imbuh Simmons.
Penggunaan wolbachia untuk menghentikan kasus DBD telah diperkenalkan di beberapa kota di Australia seperti Townsville, Cairns, dan Queensland. Peneliti berharap dengan cara ini, jumlah infeksi DBD akan mengalami penurunan secara drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sekadar diketahui, infeksi DBD ditemukan di 110 negara beriklim tropis yang menyebabkan gejala mirip flu seperti sakit kepala dan nyeri sendi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa infeksi DBD mencapai hingga 100 juta kasus secara global. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif