Setiap tanggal 2 April dunia memperingati "Hari autisme sedunia. Kasus anak dengan autis kini semakin sering ditemukan, diduga ini terkait dengan gaya hidup dan dunia yang makin polutif.
Gangguan autis bisa dialami oleh siapa saja, tak terbatas ras ataupun jenis kelamin. Autisme merupakan gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi fungsi otak. Kondisi ini membuat seseorang sulit untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.
Belum diketahui secara pasti penyebab autisme, namun banyak peneliti percaya bahwa faktor genetik berperan besar (90 persen) sebagai pemicu timbulnya gangguan autisme. Dalam beberapa kasus, autisme dikaitkan dengan paparan zat kimia selama kehamilan.
Gejala yang sering muncul dari gangguan autisme ini antara lain gangguan interaksi sosial, gangguan saat berinteraksi dan sulitnya melakukan kontak mata dengan orang lain sehingga lebih senang untuk menyendiri.
Orang tua harus segera mengonsultasikan ke dokter jika menemukan gejala-gejala ini dialami oleh anaknya. Pasalnya pengobatan sejak dini bisa mempengaruhi hasil penyembuhan sang anak.
Bagi orang tua, merawat anak dengan gangguan autisme menimbulkan tantangan tersendiri secara fisik bahkan psikologis. Tapi, penting bagi orangtua untuk mempelajari tentang gangguan autisme ini yang akan membantu mereka lebih memahami anaknya.
Autisme tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diobati dan anak-anak dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi mereka.
Sejak banyaknya penelitian yang mengaitkan paparan kimia selama kehamilan dengan autisme, perempuan hamil dianjurkan untuk menghindari minuman beralkohol dan obat-obatan. Selain itu, juga mendapatkan imunisasi campak rubella sebelum kehamilan yang dapat mencegah infeksi rubella terkait autisme pada sang janin. (Zeenews)
Tag
Berita Terkait
-
Kakek 63 Tahun Memerkosa Perempuan Autis, Sempat Aniaya Keluarga Korban Hingga Trauma
-
Ciri-Ciri Gangguan Autisme pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
-
Pria Autis di Texas akan Dieksekusi atas Kematian Putrinya, Mantan Detektif Yakin Ia Tak Bersalah
-
Apa Itu Autism Spectrum Disorder? Begini Cara Memahami Individu dengan Autisme
-
Sebut Autis saat Live, Sandy dan Shakira Peserta Clash of Champions Minta Maaf
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat