Suara.com - Psikolog Baby Jim Aditya berpendapat kini orangtua tak bisa mempercayai seutuhnya orang-orang di sekitar anak, termasuk keluarga dekat. Ini belajar dari kasus pembunuhan yang dialami Angeline, gadis lucu yang ditemukan tewas mengenaskan di rumah orangtua angkatnya.
Baby mencontohkan, tak sedikit kasus kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh paman, kakek, bahkan ayah kandungnya sendiri.
Untuk mencegah agar kasus kekerasan seksual pada anak tidak menyebar, Baby memiliki sederet tips yang bisa dilakukan orang tua. Pertama, orangtua sebaiknya tidak begitu saja percaya kepada siapa pun termasuk keluarga terdekat dalam mengawasi anak.
"Ini juga peringatan buat banyak orang terutama bagi orang yang 'berada' bukan berarti anak Anda aman, hati-hati dengan pembantu, supir, satpam. Ada berapa banyak predator di rumah kita sendiri yang bisa saja memangsa anak-anak kita," imbuhnya.
Kedua, Baby mengingatkan agar orang tua peduli dan memposisikan kedudukannya setara dengan anak. Dengan cara ini, anak akan lebih terbuka dan melaporkan apapun yang dialaminya kepada orangtua.
"Sekarang Anda mau mendapat laporan yang paling bener dari siapa? Dari anak itu kan? Tapi kalau anak itu udah disalah-salahin dan menjadi takut kepada orang tua, anda jadi nggak punya sumber informasi. Jadi orang tua harus waras dulu dan perlakukan anak sebagai entitas yang setara," pungkasnya.
Baby mengaku melihat banyak kasus dimana orang tua tak memiliki kedekatan dengan anak sehingga anak tak mau terbuka dan cenderung takut disalahkan oleh orang tuanya.
"Banyak kasus sudah disodomi berkali-kali ketahuannya beberapa tahun kemudian. Kenapa anak nggak lapor? Karena dia takut, orangtuanya nggak respek sama anak, anak jadi malas cerita apa yang dialaminya," ungkap Baby.
Angeline adalah anak perempuan berusia 8 tahun yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak Sabtu (16/5/2015). Bahkan pengumuman hilangnya disebar lewat selebaran. Di sana dituliskan keadaan terakhir Angeline hilang mengenakan kaos panjang biru dan sendal jepit kuning.
Namun Angeline ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahya, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Mayat Angeline ditemukan oleh polisi setelah mendapatkan perhatian dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat nasional maupun internasional. Polisi baru menetapkan 1 tersangka, yaitu Agus mantan pembantu ibu angkat Angeline, Margareth. Sementara Margareth sendiri dinyatakan tidak terlibat dalam pembunuhan itu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan