Suara.com - Untuk mengantipasi hal yang tak diinginkan selama proses kelahiran bayi, orangtua diimbau untuk mendaftarkan bayi menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sejak janin berada dalam kandungan.
Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, Fadjriadinur menjelaskan bahwa sejak terdeteksi adanya denyut jantung bayi dalam kandungan, orangtua sudah bisa mendaftarkan calon buah hatinya menjadi peserta BPJS Kesehatan.
"Kami mengimbau kepada peserta apabila ingin mendaftarkan bayi yang dilahirkan bisa jauh-jauh hari sebelum hari perkiraan lahir si buah hati atau jika denyut jantung sudah terdeteksi disertai keterangan dari dokter. Sehingga ketika bayi tersebut lahir sudah langsung aktif menjadi peserta BPJS Kesehatan," kata Fadjriadinur pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Ia menambahkan, ketika bayi telah lahir, orangtua memiliki kewajiban membayar iuran pertama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dijamin biayanya oleh BPJS Kesehatan.
Sebaliknya, jika bayi tidak didaftarkan selambat-lambatnya 14 hari sebelum lahir, maka pasien harus menunggu proses administrasi pendaftaran hingga 14 hari.
"Saya tegaskan kembali para ibu hamil untuk mendaftarkan bayinya sejak berada dalam kandungan. Karena BPJS berlaku dua minggu setelah pendaftaran. Dan jangan pernah protes ketika kami baru layani dua minggu setelahnya jika melakukan pendaftaran terlambat yang menyalahi prosedur," imbuh Fadjriadi.
Imbauan ini menyusul banyaknya kasus pasien bayi lahir dengan indikasi medis sehingga membutuhkan perawatan berbiaya besar. Namun tak sedikit orangtua yang lalai mendaftarkan calon bayinya ke BPJS sehingga menimbulkan persoalan biaya di kemudian hari.
Berita Terkait
-
Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
-
4 Syarat Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Siapa Saja Bisa Ajukan?
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara