Merokok merupakan salah satu perilaku hidup tak sehat yang bisa memicu berbagai penyakit serius, mulai dari infeksi saluran pernapasan, kanker hingga serangan jantung. Bahkan tak hanya perokok aktif yang bisa menanggung risiko gangguan kesehatan, perokok pasif pun juga berisiko.
Jika sudah terkena dampak dari perilaku merokok, biaya perawatan yang dikeluarkan untuk menyembuhkan penyakit tersebut bisa menelan ratusan juta rupiah. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Melalui program jaminan kesehatan nasional berbasis asuransi ini, biaya perawatan kesehatannya bisa dijamin melalui prosedur tertentu.
"Kami berharap masyarakat melakukan upaya preventif dengan tidak merokok. Tapi kita tahu bahwa perokok pasif juga terkena dampaknya. Jadi kami imbau masyarakat untuk segera mendaftar menjadi peserta BPJS mandiri. Sehingga ketika sakit biayanya bisa dicover BPJS, melalui prosedur yang berlaku," kata Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, Fadjriadinur pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/6/2015).
Pernyataan ini didukung oleh Dirut RS Jantung Harapan Kita, dr Hananto. Menurutnya perokok berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dan membutuhkan biaya perawatan yang tak sedikit.
"Sebagian besar pasien yang masuk di RS kami adalah perokok yang kena serangan jantung. Begitu ada serangan jantung, mereka yang sudah terdaftar dan membayar iuran tentu bisa langsung mendapat pelayanan kesehatan," ujar dokter Hananto.
"Tapi kalau kena serangan jantung dan baru daftar BPJS, maka kartu baru bisa berlaku dua minggu kemudian. Jangan pernah protes jika kami baru layani dua minggu setelah mendaftar," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!
-
Blusukan ke RSUD Budi Asih, Gubernur Pramono Soroti 95 Persen Pasien BPJS dan Janjikan Renovasi IGD
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis