Suara.com - Sabun pencuci tangan yang mengandung antibakteri menurut sebuah penelitian ternyata tidak efektif membunuh kuman berbahaya penyebab berbagai penyakit. Bahkan temuan menyebut bahwa manfaatnya tidak lebih baik dibandingkan sabun biasa.
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Korea Selatan ini menegaskan bahwa zat antibakteri yakni triclosan pada sabun tak menjamin dapat melindungi diri dari kontaminasi bakteri. Bahkan menurut temuan, sabun antibakteri baru efektif membunuh bakteri jika digunakan selama 9 jam.
"Jika digunakan kurang dari enam jam, tidak ada perbedaan menggunakan sabun antibakteri dengan sabun biasa," kata peneliti utama Min-Suk Rhee, dari Korea University di Seoul, Korea Selatan.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti mengukur kemampuan sabun antibakteri mengandung triclosan dengan sabun biasa dalam membunuh 20 strain bakteri berbahaya.
Uji coba ini melibatkan 16 orang dewasa yang diminta mencuci tangan mereka dengan sabun antibakteri dan sabun biasa selama 30 detik dan membilasnya dengan air bersuhu 4 derajat celcius. Sebelumnya tangan responden tersebut telah diberikan sampel bakteri berbahaya.
Hasil temuan menunjukkan bahwa tak ada perbedaan yang signifikan antara sabun bakteri dengan sabun biasa. Lantas peneliti pun meminta responden merendamkan tangan mereka ke dalam sabun anti bakteri.
"Hasil perendaman dengan sabun antibakteri menunjukkan bahwa triclosan efektif membunuh bakteri setelah 9 jam digunakan," imbuh Min-Suk Rhee.
Peneliti pun mengatakan bahwa janji produsen bahwa triclosan dalam sabun antibakteri efektif membunuh bakteri, membohongi konsumen. Bahkan jika digunakan secara berlebihan dan terhirup bisa menyebabkan keracunan.
"Keracunan triclosan bisa menyebabkan iritasi di kulit, mata, dan sistem pernapasan. Ini bisa berbahaya jika digunakan pada anak-anak," imbuhnya. (Foxnews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!