Suara.com - Tidur atau duduk lebih dari sembilan jam sehari menempatkan Anda pada risiko kematian lebih awal dibandingkan mereka yang menjalani gaya hidup aktif. Menurut temuan yang didapat Sax Institute, gaya hidup pasif seperti tidur atau duduk hingga sembilan jam sehari setara dengan mengabaikan olahraga selama 150 menit seminggu.
Untuk mendapatkan temuan ini, Dr Melody Ding dan rekan-rekannya dari University of Sydney menganalisis perilaku kesehatan lebih dari 230.000 responden.
Ia menilai, perilaku gaya hidup tak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol, pola makan yang buruk, kurang gerak dan terlalu banyak tidur atau duduk bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
Bahkan jika kebiasaan ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin seseorang berisiko empat kali lebih tinggi mengalami kematian dini dibanding mereka yang aktif.
"Pesan dari temuan ini, jika ingin merancang program kesehatan yang akan mengurangi beban biaya mengobati penyakit maka kita harus fokus untuk mencanangkan pola pencegahan dengan menjalani gaya hidup sehat," ujar rekan peneliti, Prof Adrian Bauman.
Penyakit tidak menular (seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker) kini menjadi penyebab utama kematian warga dunia. Ada lebih dari 38 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit ini, jauh melebihi penyakit menular.
Penyakit tidak menular ini seringkali dipicu oleh perubahan gaya hidup yang kurang gerak ditambah dengan pola hidup tak sehat lainnya. (TimesofIndia)
Berita Terkait
-
Pemanis Alternatif yang Lebih Sehat daripada Gula Pasir
-
Cara Hitung Iuran BPJS Kesehatan Karyawan Swasta 2025, Pahami biar Gak Kaget dengan Potongan
-
Bukan Cuma Wortel, 5 Buah Ini Ternyata 'Skincare' Alami buat Matamu
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis