Suara.com - Kebutuhan serat setiap orang memang berbeda-beda, tergantung pada usia. Angka kecukupan gizi (AKG) 2013 misalnya, menyebut bahwa rata-rata kebutuhan konsumsi serat orang dewasa mencapai 25-30 gram sehari. Seiring dengan pertambahan usia kebutuhan serat menurun hingga 22 gram pada lansia.
Begitu pun dengan anak-anak. Kebutuhan anak-anak akan serat hanya 11 gram sehari pada usia 7-11 bulan, sedangkan pada usia 10 tahun keatas jumlahnya setara dengan kebutuhan orang dewasa yakni 25-30 gram.
Sayangnya, pola konsumsi sayur dan buah pada anak-anak masih sangat kurang. Bahkan tak sedikit anak-anak yang tak menyukai buah dan sayur karena rasanya yang dianggap kurang enak.
"Anak-anak kalau disuruh milih antara sayur, buah atau makanan cepat saji tentu jawabannya makanan cepat saji, karena rasanya yang enak. Padahal rasa enak itu semuanya rekayasa kimia tapi menimbulkan efek yang tidak sehat," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bekasi, dr Slamet Effendy pada temu media 'Kampanye Go Serat bersama Original Love Juice' baru-baru ini.
Akibatnya, kata dia, anak akan kekurangan serat yang memicu gangguan pada sistem pencernannya. Padahal di masa tumbuh kembangnya, kesehatan anak sangat penting demi menunjang hasil yang optimal.
"Pada anak, serat lebih kepada pencegahan. Anak kan pola konsumsinya mengikuti orang dewasa. Kalau dia konsumsi lemak berlebihan, maka serat akan membantu mengikat lemak lalu dibuang agar tidak memicu obesitas dan memperlancar sistem pencernaan," sambung dr Ulul Albab, SpOG, pengurus PB IDI pusat pada kesempatan yang sama.
Obesitas pada anak memang kerap ditemui pada anak. Salah satunya, karena kurangnya konsumsi serat yang sebenarnya banyak ditemui dalam sayuran dan buah-buahan. Menurut, Ulul, obesitas saat masa kanak-kanak akan menjadi awal pada berbagai masalah kesehatan yang diidap saat dewasa.
"Oleh karena itu kita dari Ikatan Dokter Indonesia bersama Original Love Juice mengampanyekan Go Serat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat utamanya anak-anak dan orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan serat sehari-hari sebagai pencegahan dari berbagai penyakit," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli