Suara.com - Bercinta selama ini dikaitkan dengan beragam manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan suasana hati, melancarkan peredaran darah dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Baru-baru ini peneliti Skotlandia menemukan fakta bahwa orang yang berhenti berhubungan seks mengalami tingkat stres yang tinggi bahkan meningkatkan risiko mengidap kanker prostat.
Tak hanya itu saja, berhenti melakukan hubungan seks juga dapat menempatkan Anda pada empat risiko kesehatan berikut ini!
1. Risiko mengidap kanker prostat meningkat
Orang-orang yang rutin berhubungan seks, khusunya lelaki mengalami penurunan risiko mengidap kanker prostat sebesar 20 persen. Alasannya ejakulasi dapat membersihkan prostat dari zat-zat berbahaya yang memicu kanker.
2. Anda lebih rentan mengidap flu.
Berhenti bercinta juga menempatkan Anda pada penurunan sistem kekebalan tubuh. Peneliti di Wilkes-Barre University di Pennsylvania menemukan bahwa orang yang melakukan hubungan seks satu hingga dua kali seminggu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik sebanyak 30 persen dibandingkan mereka yang jarang atau berhenti melakukan hubungan seks.
3. Menurunnya ikatan cinta dengan pasangan
Hubungan seks tak hanya bertujuan untuk memuaskan hasrat diri maupun pasangan. Lebih dari itu bercinta juga dapat meningkatkan ikatan kedekatan yang terjalin diantara dua insan. Oleh karena itu pada mereka yang memutuskan untuk berhenti berhubungan seks biasanya tak lagi memiliki hubungan yang hangat dengan pasangan.
"Seks adalah salah satu bentuk ekspresi keintiman untuk pasangan," ujar pakar seks James Walkin.
4. Meningkatkan risiko disfungsi ereksi
Lelaki yang jarang berhubungan seks lebih mungkin untuk mengalami disfungsi ereksi daripada mereka yang melakukan hubungan seks secara rutin minimal sekali dalam sehari. Jadi, apakah Anda siap menerima semua risiko ini? (menshealth.com)
Berita Terkait
-
Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional
-
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025: Kesehatan Mental Hak Semua Orang
-
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Negara Kuat Dimulai dari Ketenangan Batin Warganya
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
Sering Terlupakan, Dampak Krisis Iklim Terhadap Kesehatan Mental Juga Perlu Diperhatikan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi