Suara.com - Pasien gangguan bipolar berisiko tinggi melakukan upaya bunuh diri. Menurut dr Margarita M. Maramis, SpKJ, hal ini terjadi jika pasien gangguan bipolar tidak mendapatkan pengobatan yang tepat.
Gangguan bipolar atau yang dikenal dengan peristiwa menik depresif, lanjut dia, merupakan jenis penyakit yang dapat dikendalikan dan biasanya ditandai dengan perubahan suasana hati, pikiran energi dan juga perilaku.
"Namun pada pasien bipolar yang sedang mengalami episode depresi berat berisiko tinggi untuk melakukan upaya bunuh diri," ujar Margarita pada temu media di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Sementara itu dr Nurmiati Amir, SpKJ mengatakan bahwa 25-60 persen penderita gangguan bipolar pernah melakukan tindakan bunuh diri setidaknya satu kali seumur hidupnya. Sedangkan angka kejadian meninggal, karena bunuh diri pada pasien bipolar mencapai 15-20 persen.
"Ciri-ciri pasien gangguan bipolar yang akan melakukan percobaan bunuh diri biasanya ditandai dengan mengunjungi atau menelepon terlebih dahulu orang-orang yang disayanginya dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul, karena perilakunya," imbuhnya.
Tingginya risiko bunuh diri pada pasien bipolar, tambah Nurmiati, terjadi ketika pasien mengalami kekambuhan karena pola pengobatan yang tak teratur. Oleh karena itu ia mengimbau agar keluarga memberikan dukungan pada pasien bipolar dengan memastikan pengobatan yang tepat dan menunjukkan kasih sayang, serta kepedulian kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan bipolar.
"Pasien bipolar jangan dijauhi, tapi harus dirangkul, diberi kenyamanan dan kehangatan oleh orang di sekitarnya. Dengan begitu pasien bipolar akan merasa dianggap dan tidak mengalami kekambuhan dengan pengobatan yang tepat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Benarkan Alex Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel: Lebih Jelasnya Nanti Malam
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Timothy Trending: Daftar Nama Pembully Beredar, HRD Siap Blacklist?
-
6 Mahasiswa Unud Dapat Sanksi Usai Bully Korban Bunuh Diri, Minta Maaf di Media Sosial
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental