Suara.com - Bayi berusia 0-6 bulan disarankan untuk tidak diberi asupan selain Air Susu Ibu (ASI). Namun tetap saja ada beberapa orangtua yang nekat memberi buah hatinya air putih atau bahkan pisang karena khawatir sang anak masih lapar akibat produksi ASI yang tak mencukupi.
Padahal, menurut dr. Badriul Hegar, SpA dari RSCM, memberi makanan selain ASI dapat membahayakan kesehatan anak.
Ini dikarenakan sistem pencernaan bayi berusia di bawah 3 tahun, lanjut dia, masih belum berkembang dengan baik, sehingga kemampuannya menyerap nutrisi juga belum sempurna.
"Secara fisiologis, saluran cerna bayi belum matang. Saluran cerna mereka terbuka sehingga protein, molekul, bahkan patogen dapat dengan mudah masuk ke aliran darah yang dapat menginfeksi usus bayi. Apalagi sistem imun bayi juga belum berkembang dengan baik," ujar dokter yang akrab disapa Hegar ini pada temu media yang dihelat Nestlé NANkid pHPro 3 di Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Ia juga menjelaskan bahwa 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan periode emas bagi orangtua untuk mengintervensi tumbuh kembang buah hati, salah satunya melalui pemilihan nutrisi.
Air Susu Ibu (ASI), menurut Hegar, merupakan nutrisi terbaik yang bisa diberikan kepada bayi, karena kelebihan yang tidak ditawarkan makanan atau minuman lainnya.
"Bayi itu perlu kalori yang tinggi. ASI merupakan makanan bayi yang lemaknya tinggi sebagai sumber kalori. Ditambah adanya enzim dalam ASI sehingga mudah dicerna oleh tubuh bayi," imbuhnya.
Hegar menjelaskan bahwa ASI memiliki protein yang menjadi landasan bagi tumbuh kembang anak karena merupakan komponen penting untuk pertumbuhan berbagai organ, otot, enzim, hormon dan sel darah merah.
"Perkembangan sistem imun dan saluran cerna bayi bergantung pada apa yang dikonsumsi anak. Begitu diberi ASI yang mengandung protein 'growth factor' maka hal ini akan meningkatkan kolonisasi bakteri baik dalam saluran cerna. Kuman baik mencegah supaya anak tidak mudah terinfeksi bakteri jahat," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!