Suara.com - Tanya:
Selamat malam Dokter,
Belum lama ini begitu hangat dibicarakan soal beredarnya vaksin palsu. Sebenarnya vaksin ini apa? Lalu, bagaimana cara membedakanya? Akibatnya bila sudah disuntikan ke anak? Apakah vaksin di puskesmas atau rumah sakit bisa palsu juga? Mohon pencerahannya. Terima kasih.
LN
Jawab:
Selamat malam Saudari LN,
Pabrik pembuatan vaksin palsu ini membuat vaksin campak, polio, dan hepatitis B, tetanus, dan BCG. Bahan vaksin palsu adalah cairan infus dicampur dengan vaksin tetanus.
Pembuatan vaksin palsu tentu tidak steril dan tidak mengikuti prosedur seperti pembuatan vaksin asli.
Jika anak mendapat vaksin palsu, tentu tidak akan mendapat efek memberi perlindungan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu
Prosedur pembuatan tidak higienis. Bila itu terjadi maka beresiko terjadi infeksi.
Infeksi yang terjadi biasanya infeksi lokal pada bekas suntikan muncul bengkak kemerahan dan bernanah.
Efek samping setelah imunisasi tergantung jenis dan pemberiannya. Pemberian vaksin satu dan lainnya juga berbeda-beda. Misal BCG atau campak pemberiannya berbeda-beda. Ada yang di kulit dan ada pula yang di otot. Efek sampingnya memang berbeda-beda.
Vaksin yang tidak steril disuntikan dan masuk ke dalam tubuh bisa menimbulan gejala infeksi. Gejala infeksi tersebut antara lain demam tinggi disertai laju nadi cepat, sesak napas, dan anak sulit makan.
Jika anak hanya demam saja setelah divaksin, orangtua tak perlu khawatir, karena beberapa vaksin memang bisa membuat anak demam.
jika terakhir kali vaksinasi pada dua minggu lalu dan tidak muncul gejala tersebut, kemungkinan besar anak tidak terkena.Dampak buruk lainnya tergantung kandungan lainnya.
Ciri ciri Vaksin wajib (hepatitis, BCG dan campak) palsu, Pediacel dan Tripacel:
1. Vaksin Palsu kemasannya tidak sesempurna aslinya.
2. Nomor batch dan expired date tidak jelas dan kabur.
3. Harganya yang tertulis di kemasan tidak sesuai dengan harga yang dikeluarkan distributor resmi. Perbedaan harga dari yang asli bisa mencapai 200 – 400 ribu rupiah.
4. Vaksin resmi keluaran Biofarma tutupnya abu-abu, selain abu-abu diyatakan palsu, dijual lewat jalur resmi. Vaksin keluaran Sanofi kemasannya lebih berkilat, penampilan tidak bersih, produknya dijual lewat aplikasi, tidak lewat freelance atau eceran.
Agar terhindar dari vaksin palsu, belilah vaksin pada dokter dan rumah sakit yang terpercaya
Jangan melalui orang atau pihak yang mengaku bisa mendapatkan vaksin murah dan mudah didapatkan.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga membantu. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr. Gabriela Sabatini Gunawan
Sumber: https://meetdoctor.com/
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia