Suara.com - Batuk, pilek, dan demam alias ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) merupakan keluhan yang rentan dialami balita dan anak-anak usia sekolah.
ISPA disebabkan infeksi virus dan menular misalnya ketika anak bersin, batuk, serta mengeluarkan ingus. Umumnya, ISPA berlangsung 72 jam, tetapi bisa juga hingga 1-2 minggu, terutama jika ada orang lain di sekitar buah hati Anda juga sakit.
Saat terkena ISPA, terjadi peningkatan produksi lendir berupa ingus dan dahak). Dengan kondisi tersebut, tubuh otomatis akan membuang ingus dan dahak dengan cara membatukkannya.
Jadi, batuk merupakan reaksi atau refleks tubuh untuk membersihkan saluran napas. Bila buah hati Anda mengalami keluhan ini tak perlu terlalu khawatir karena bila radangnya mereda atau pulih, maka produksi lendirnya pun akan berkurang sehingga batuknya pun reda.
Nah, salah satu cara efektif untuk menyembuhkan batuk berdahak pada balita adalah orangtua perlu memperbanyak pemberian cairan kepada si kecil. Asupan cairan yang diberikan kepada anak tak perlu langsung dalam jumlah banyak, melainkan secukupnya tetapi sering.
Selain bisa membantu mengencerkan dahak dan ingus, cairan juga dapat mencegah dehidrasi dan membantu tubuh mengatasi infeksi.
Cara lain yang juga bisa dilakukan untuk mengatasi batuk berdahak pada buah hati adalah pemberian uap air hangat untuk membantu melegakan pernapasan si kecil.
Hal penting yang juga harus diketahui orangtua adalah saat buah hati menderita batuk berdahak jangan diberikan obat tanpa konsultasi dokter.
Waspadai bila batuk berdahak yang dialami buah hati tidak membaik setelah lima hari, batuk makin memburuk bahkan hingga muntah, sulit bernapas atau disertai demam 38 derajat celsius untuk bayi di bawah tiga bulan, dan 39 derajat celsius untuk bayi di bawah enam bulan.
Tak hanya itu, orangtua juga perlu waspada bila batuk berdahak yang dialami si kecil mulai berubah warna menjadi hijau, kuning, atau kecoklatan disertai bau. Dahak berwarna dan berbau bisa merupakan tanda adanya infeksi sehingga memerlukan penanganan dokter.
Bila kondisi ini yang terjadi, segeralah membawa buah hati ke dokter agar segera diketahui penyebabnya sehingga dapat segera diobati secara tepat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!