Suara.com - Stroke merupakan serangan mendadak yang diakibatkan sumbatan pada pembuluh darah otak. Gejalanya bisa berupa seseorang mengalami senyum tidak simetris atau tidak mampu mengangkat lengan atau kaki secara simetris, hingga kesulitan saat bicara.
Jika seseorang mengalami gejala tersebut, jangan tunda untuk membawanya ke rumah sakit. Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, SpS (K), membawa penderita stroke ke rumah sakit sebelum 4 jam merupakan golden periode yang menentukan harapan hidupnya.
"Harus mendapat pertolongan yang tepat. Di rumah sakit nanti diberikan obat untuk menghancurkan bekuan darah. Kalau tertangani sebelum 4 jam bisa sembuh total. Kalau lebih lama agak susah untuk sembuh total," ujarnya pada temu media Grand Kalbe Akademia di Jakarta, Sabtu (5/2/2017).
Untuk itu, tambah Prof. Machfoed, sebaiknya penderita stroke tak mencari pengobatan alternatif terlebih dahulu setelah serangan. Hal ini justru bisa menurunkan peluang kesembuhan total atas kecacatan yang dialaminya.
"Ketika terjadi stroke, suplai oksigen ke otak berkurang. Kalau oksigen berhenti 10 menit saja itu otak sudah rusak. Apalagi kalau ditunda berhari-hari," tambah dia.
Stroke merupakan salah satu penyakit saraf yang banyak menimbulkan kematian di dunia dan Indonesia. Untuk itu Kalbe menyelanggarakan Grand Kalbe Academia untuk mendukung program pendidikan Kedokteran Berkelanjutan bagi profesi dokter dan memberi edukasi bagi masyarakat awam untuk lebih peduli dengan gejala stroke dan penanganannya.
Dokter Michael Bujung Nugroho, Pharma Director PT Kalbe Farma mengatakan, topik gangguan neurologi sengaja dipilih pada tahun ini karena tingginya angka kematian dan disabilitas pada penderitanya.
"Delapan dari sepuluh penyebab disabilitas tertinggi disebabkan oleh gangguan neurologi. Dengan edukasi mengenai pencegahan baik bagi dokter dan masyarakat awam, diharapkan hal ini bisa dicegah agar kualitas hidup seseorang tetap bagus," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional