Suara.com - Kanker tak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-anak. Sayangnya kanker pada anak sering terlambat ditangani, karena gejalanya yang sulit dideteksi.
Pendiri Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Ira Soelistyo mengatakan, salah satu gejala kanker pada anak adalah pucat, lesu, nafsu makan turun dan kenaikan suhu tubuh yang tak kunjung membaik. Namun sayangnya gejala ini hampir sama dengan gejala penyakit lain sehingga penanganannya pun keliru.
"Orangtua harus waspada dengan gejala tersebut. Karena kalau kita periksa ke dokter, anak hanya dikira sakit demam biasa. Kalau kita mengenali gejala kanker, kita bisa inisiatif untuk melakukan pemeriksaan darah untuk melihat ada tidaknya kanker," ujarnya pada temu media #AlfacartBerdedikasi di Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Ira menambahkan ketika anak benar-benar dideteksi kanker, maka orangtua sebaiknya jangan buang-buang waktu untuk membawa anak ke pengobatan alternatif. Pasalnya, hal ini justru akan menurunkan peluang kesembuhan anak.
"Umumnya kan kemana-mana dulu berobat dalam rangka nggak percaya anaknya terkena kanker, tapi akhirnya balik lagi ke pengobatan media, jadi lama penyembuhannya. Lebih baik begitu didiagnosis langsung obati sesuai petunjuk dokter. Kalau harus dikemoterapi ya lakukan," tambah dia.
Ira mengatakan bahwa orangtua memang harus peduli dengan perubahan yang terjadi pada anaknya. Apalagi, kata dia, setiap 3 menit satu anak di seluruh dunia didiagnosis kanker.
Mengetahui gejala kanker lebih awal dapat menyelamatkan anak dari risiko keparahan penyakit.
"Anak didiagnosis kanker bukan berarti akan mati. Jadi masih bisa diupayakan jika ditemukan lebih awal. Itulah peran kita, para orangtua untuk lebih waspada pada perubahan tubuh anak kita," pungkas Ira.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis