Suara.com - Air bersih merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa air bersih, kesehatan dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat tak akan tercapai.
Sayangnya, tak sedikit masyarakat, khususnya di Indonesia, masih sulit mendapatkan air bersih. Kondisi itu membuat mereka terancam beragam masalah kesehatan, salah satunya diare.
"Ketika air kotor dikonsumsi masyarakat, mereka bisa terkena diare. Jika anak-anak, sekolah mereka bisa terganggu, masa depan mereka menjadi terhambat, dan tentu akan berpengaruh para kualitas masyarakat di masa yang akan datang. Begitu pula dengan orang dewasa, diare akan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka," ungkap Hotmianida R. Panjaitan, Tim Leader Air project dari Wahana Visi Indonesia di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (17/5/2017).
Melihat permasalahan ini, Procter & Gamble (P&G) sebagai produsen banyak produk kenamaan, bekerjasama dengan yayasan sosial kemanusiaan khusus anak, Wahana Visi Indonesia (WVI) menyumbang 22 juta liter air bersih layak konsumsi ke Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Program yang dinamakan 'P&G Berbagi Air Bersih' ini telah berlangsung sejak 1 Agustus - 30 September 2016 dan dilakukan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pinoh Utara dan Ella Hilir.
Daerah ini dipilih, jelas Hotmianida, karena sanitasi, terutama air bersih masih menjadi salah satu isu di masyarakat. Menurut survei yang dilakukan WVI, angka diare di Melawi mencapai 37 persen, sementara BAB sembarangan mencapai 47,7 persen.
"Ada 31,84 persen masyarakat yang juga belum tahu bagaimana mengolah air minumnya. Karena fokus kami adalah anak, kami juga melihat angka pendek atau stunting (kurang gizi) di sana mencapai 37 persen. Karena inilah kami memilih Melawi," jelasnya.
Bantuan ini, kata Corporate Communication Manager P&G, Stephan Sinisuka, diberikan dalam bentuk air bersih yang sudah diolah dengan P&G Purifier Water, sebuah inovasi produk berbentuk bubuk dalam kemasan sachet.
"Bubuk ini dapat bekerja dengan mengikat dan memisahkan kotoran yang terdapat di dalam air kotor dalam waktu 30 menit. Setelah adanya proses pemurnian dan penyaringan, air bersih pun dihasilkan," jelas dia.
Selain menyumbang air bersih, WVI dan P&G memberikan edukasi pada masyarakat Melawi akan pentingnya pengelolaan dan konsumsi air bersih untuk kesehatan, terutama pada anak-anak. Di mana, lanjut Stephan, dengan pengolahan air minum, angka diare bahkan bisa berkurang sampai 39 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat