Suara.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berhasil mengolah 80 liter kubik per hari air bersih (bukan untuk konsumsi warga--red) dari pengolahan limbah tinja melalui instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (PALD) hingga Maret 2017 di daerah itu.
"Selama ini pengolahan air bersih dari bahan limbah tinja ini kami peroleh dari sekitar 2.000 rumah tangga yang menjadi pelanggan kami," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas PALD Kota Bekasi Andrea Sucipto di Bekasi, Minggu (26/3/2017).
Menurut dia, limbah itu diolah pihaknya di instalasi PALD Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang sejak 2015. Pengolahan limbah tinja itu dilakukan melalui proses teruji menggunakan mesin dimana air limbah diproses lewat empat tahapan.
Tahap pertama tinja murni dimasukan ke mesin pengolahan untuk dipisahkan airnya, lalu disaring lebih lanjut dan dilihat kadar PH airnya sesuai standar mutu. Air hasil pengolahan kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan umum di luar konsumsi masyarakat, seperti menyiram taman serta menjaga kestabilan ekosistem air lingkungan.
"Intinya air olahan ini belum layak untuk dikonsumsi warga sebagai air minum. Pemanfaatannya baru sebatas perawatan taman dan menjaga kestabilan air tanah," katanya.
Pihaknya menargetkan PALD yang kini baru terbentuk satu unit di Kelurahan Sumurbatu akan kembali diperluas hingga ke 12 kecamatan setempat. "Rencananya, Unit Pelayanan Teknis Dinas Pengolahan Air Limbah Domestik juga akan membangun instalasi kedua pada kawasan Bekasi Utara, tepatnya di Kelurahan Telukpucung," imbuh Andrea.
Ia mengatakan pelayanan pengangkutan air limbah tinja masyarakat itu mulai menerapkan sistem modern berupa daring (online) terhitung sejak 2016.
"Proses pengolahan menggunakan biobakteri, sehari kami bisa produksi 80 meter kubik air, sebenarnya instalasi ini sudah ada sejak tahun 1995 namun menggunakan teknik konvensional, baru sekitar 2016 menerapkan sistem modern," jelas Andrea.
Pihaknya menargetkan sistem modern itu diproyeksikan mampu menambah jumlah pelanggan yang akan memanfaatkan pelayanan sedot tinja dengan instalasi yang dimiliki pemerintah daerah.
"Kami menargetkan pada 2017 ini akan ada penambahan pelanggan menjadi 5.000 rumah tangga dari yang eksisting saat ini 2.000 pelanggan," tutupnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara