Suara.com - Munculnya fenomena kebrutalan geng motor akhir-akhir ini, membuat pertanyaan sederhana menguap ke permukaan, apa peran orangtua dan lingkungan hingga mereka yang masih bau kencur melakukan hal beringas tanpa pengawasan?
Menurut psikolog Reneta Kristiani, M.Psi, orangtua perlu menjalin keterbukaan dan komunikasi yang efektif, agar anak terhindar dari kelompok-kelompok negatif seperti geng motor.
"Hindari penggunaan kekerasan terhadap anak dengan dalih disiplin karena itu malah memberikan contoh bagi anak untuk menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan. Anak pun menjadi terbiasa dengan budaya kekerasan," ungkap Reneta kepada Suara.com.
Jakarta Timur, sebagai sarang bagi beberapa kelompok gangster sendiri memang dikenal dengan lokasi yang padat penduduk dan tinggi angka kriminalitas. Untuk itu, Reneta menyarankan pentingnya memberikan kegiatan yang produktif khusunya bagi anak dan remaja.
"Perlu banyak pembinaan bagi remaja dan pemuda sehingga aspirasi dan kebutuhan mereka untuk diakui dan diterima oleh lingkungan dapat terpenuhi. Seperti kegiatan olahraga, seni, musik, melibatkannya dalam industri kreatif atau membuat suatu karya tertentu," jelas psikolog dari Klinik Psikologi Pelangi tersebut.
"Intinya orangtua dan keluarga perlu menerima dan menghargai anak sehingga anak tidak mencari penerimaan dan penghargaan dari luar," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan