Suara.com - Polisi meringkus 10 orang anggota geng motor yang terlibat tawuran dengan warga di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur. Tawuran yang terjadi pada Minggu (21/5/2017), mengakibatkan seorang pemuda berinisal F (24) meninggal dunia.
"Kami akan melakukan tindakan terhadap geng motor, seperti yang sudah kami lakukan di Jakarta Timur," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (24/5/2017).
Namun, Argo enggan membeberkan identitas para pelaku. Dia hanya mengatakan motif geng motor melakukan keonaran adalah untuk menunjukkan eksistensinya alias gagah-gagahan kepada masyarakat.
"Mereka terdiri dari anak-anak muda yang bukan iseng, tapi dia melukai. Geng motor ini intinya ingin mendapat pengakuan dari kelompok-kelompok lain," tukasnya.
Secara terpisah, Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo mengungkapkan penangkapan geng motor ini dilakukan, Senin dan Selasa (22-23/5/2017), tak jauh dari lokasi tawuran.
"Ditangkap di daerah situ juga, mereka kan anak-anak Jatiwaringin. Usianya variatif antara 15 tahun sampai 25 tahun," terangnya.
Andry juga membeberkan nama geng motor dari para pelaku. Menurut akun peneluran di media sosial, kata dia, geng motor itu bernama “Jatiwaringin All Star.”
Polisi, kata dia, masih mengejar 3 pelaku yang masih buron. Sebab, berdasar informasi, jumlah anggota geng motor itu ada 13 orang.
Baca Juga: Abu Sayyaf Duduki Kota, Duterte Umumkan Darurat Militer
Selain itu, Andry juga menjelaskan kondisi F yang menjadi korban keganasan kawasan tersebut. Nyawa korban tak tertolong saat hendak dilarikan ke rumah sakit.
"Itu telinganya dipotong, yang meninggal itu. Pelaku nggak kenal sama korbannya. Ya dikira anak geng motor juga, makanya diberi (bacok)," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
Acara Xpose Uncensored Dinilai Picu Kebencian SARA, Trans7 Dipolisikan Pakai Pasal Penodaan Agama
-
Kelar Buku Jokowi's White Paper, Dokter Tifa Segera Rilis Gibran's Black Paper, Apa Isinya?
-
Dari Lapas Cipinang, Ammar Zoni Resmi Huni Lapas 'Kelas Berat' di Tengah Hutan Nusakambangan
-
PSI Klaim 5 hingga 7 Tokoh Besar Akan Bergabung, Termasuk 'Bapak J' sebagai Ketua Dewan Pembina
-
Buntut Polemik Ijazah Jokowi, Saut Situmorang: Anak TikTok Sekarang Bilang Ngapain Sekolah
-
Polisi Tangkap 9 Pelaku Penyekapan Sadis Modus COD Mobil! Koordinatornya Wanita 52 Tahun
-
Truk Boks Hilang Kendali di Daan Mogot, Satu Lansia Tewas dan Satu Lainnya Luka
-
Dituding Hina Kiai dan Pesantren di Program Xpose, Siapa Dalang di Balik Trans7 yang Dipolisikan?
-
Siswi SD di Cilincing Jakut Tewas usai Dirudapaksa ABG, Ibu Korban Mendadak Meninggal
-
Geger Sahroni Pindah ke PSI, Petinggi Mendadak Ramai Membantah: Saya Pastikan Tidak!