Suara.com - Riskesdas 2013 melaporkan, Banten memiliki balita gizi kurang cukup tinggi di Indonesia, yakni mencapai 17 persen. Sedangkan Profil Kesehatan Banten (2012), mengungkap Kabupaten Tangerang menempati posisi kedua jumlah balita gizi buruk dan kurang, tertinggi di Banten. Sebanyak 1.579 balita masih mengalami gizi buruk, dan 11.989 balita mengalami gizi kurang.
Laporan ini cukup ironis mengingat jarak tempuh Provinsi Banten dan Ibu Kota yang hanya memakan waktu dua hingga tiga jam.
Untuk membantu pemerintah mengatasi kasus balita gizi buruk, donasi yang terkumpul dari pembelian Bakso Sumber Selera akan disalurkan untuk program pengentasan gizi buruk di Desa Tegal Angus, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
General Manager Operations PT Sumber Prima Anugerah Abadi Mumu Alqodir mengatakan, desa tersebut dipilih karena terhitung sebagai wilayah yang rentan persoalan gizi buruk.
"Target pengentasan gizi buruk adalah sebanyak 20 balita dan 20 ibu yang memiliki balita. Harapannya, program tersebut dapat meningkatkan berat badan balita minimal 20 persen serta menumbuhkan pengetahuan ibu, minimal 30 persen dari pretest ke postest," ujar Mumu dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Lebih lanjut, Direktur Kemitraan PKPU Andjar Radite mengungkapkan, dukungan donasi dari Bakso Sumber Selera akan dialokasikan pada program "Sahabat Gizi Kita" (SAGITA). Program tersebut ditujukan dalam menanggulangi permasalahan kesehatan ibu dan anak yang masih memiliki nilai merah pada raport-nya.
"Pada program ini, kami akan menyelenggarakan intervensi gizi seimbang secara holistik guna memastikan periode emas 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat diraih dengan sebaik-baiknya," ujar Andjar.
Dalam implementasinya, program SAGITA dilaksanakan dalam tiga bagian kegiatan. Yaitu kegiatan harian berupa pemberian makanan tambahan rutin, kegiatan pekanan berupa kelas gizi, dan kegiatan bulanan berupa pemeriksaan tumbuh kembang balita dan kunjungan rumah.
Mumu mengatakan, keterlibatan pihaknya tak hanya sebatas penyerahan donasi. Selain itu, turut mengedukasi masyarakat Banten di program SAGITA, seperti pada kegiatan kelas Gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, hingga 'home visit'.
"Sebagai penyedia makanan bergizi, kami juga ingin memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Kami berharap gerakan 'Berbagi Kelezatan' dapat diikuti dan direspon positif oleh masyarakat Indonesia," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi