Suara.com - Orangtua lebih menyukai lingkungan steril dan bersih bagi anak-anak mereka. Pasalnya, mereka tidak mengetahui kotor adalah hal yang baik untuk mereka, kata seorang ahli kuman.
Profesor Jack Gilbert mengatakan, paparan mikroba yang lazim di alam bebas akan membentuk sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat pada anak-anak.
Kuman dan kotoran adalah masalah serius bagi orangtua yang merasa cemas. Namun, Profesor Gilbert, salah satu penulis buku berjudul "Kotor Itu Baik: Keuntungan Kuman untuk Mengembangkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak Anda" mengatakan bahwa kita tidak perlu khawatir.
"Kebanyakan orangtua menganggap semua kuman itu buruk, padahal itu tidak benar. Sebagian besar justru akan merangsang sistem kekebalan tubuh Anda, dan membuat Anda lebih kuat," kata Prof Gilbert kepada Independent.
Prof Gilbert, seorang direktur Microbiome Center di University of Chicago, juga menjelaskan, orangtua seringkali terlalu mensterilkan lingkungan untuk anak-anak mereka.
Saat anak-anak berada di taman bermain di lumpur, misalnya, Anda tidak perlu segera mensterilkan tangan dan khawatir saat lumpur itu sudah berada dekat dengan wajah mereka.
Kekhawatiran bahwa anak-anak tidak boleh berhubungan dengan hewan karena kuman juga tidak berdasar, menurut Prof Gilbert, contohnya seperti seekor anjing yang menjilati wajah seorang anak. Sebenarnya ini juga bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh mereka.
"Di rumah, di mana tidak ada orang yang sakit, sebenarnya hampir tidak ada risiko kesehatan bagi anak-anak. Memang, kotoran hewan tidak begitu menyenangkan dan terkesan jorok, tapi pada umumnya itu tidak berbahaya. Berkat vaksinasi dan sanitasi umum, rumah kita sangat aman," ungkap Prof Gilbert.
Prof Gilbert juga mengklaim, pembersih tangan lebih merusak kesehatan anak daripada air sabun. Menurut dia, sistem kekebalan tubuh anak-anak lebih sehat dan kuat dibanding saat ini, karena sikapnya yang lebih rileks terhadap kuman.
Prof Gilbert juga mempelajari profil kekebalan anak-anak Amish untuk mendukung tesisnya. Studi tahun 2016 menemukan tingkat asma yang jauh lebih rendah dalam profil kekebalan anak-anak Amish yang tinggal di peternakan kecil yang kaya mikroba.
"Sistem kekebalan nenek moyang kita juga diperkuat oleh banyak interaksi mikroba. Sekarang, karena lingkungan yang terlalu steril, kontak kita dengan mikroba tidak cukup. Sistem kekebalan tubuh kita mulai menua, yang dapat membuatnya lebih mungkin memiliki respons yang sangat besar terhadap alergen sederhana," imbuh Gilbert.
Tak hanya itu, dia juga mematahkan aturan "belum lima detik". Sebenarnya saat roti yang baru dioleskan selai jatuh ke lantai, hanya dibutuhkan milidetik untuk mikroba untuk menempel.
Anda seharusnya tak perlu khawatir untuk memakannya kembali, selama makanan itu tidak jatuh di daerah yang berisiko terkena patogen yang sangat berbahaya. Menurut profesor ini hampir tidak mungkin potagen berbahaya ada di kebanyakan rumah modern.
Dalam sebuah penelitian di Swedia, Prof Gilbert juga melihat lebih dari 300 ribu anak-anak yang menjilat mainan setelah terjatuh di tanah dan membiarkan memasukkannya kembali ke mulut anak-anak mereka.
Mereka yang langsung menjilat dan tidak mencucinya terlebih dahulu, justru memiliki anak-anak yang lebih kuat terhadap alergi, asma dan eksim.
"Sterilisasi rumah Anda seperti di rumah sakit malah dapat menyebabkan anak Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat sensitif, sehingga membiarkan mereka terbuka terhadap alergi dan asma, bahkan masalah perkembangan saraf," ujarnya.
"Biarkan dia berinteraksi dengan hewan seperti seekor anjing, makan makanan dari lantai, main di tanah, karena kotoran itu bagus!" tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang