Suara.com - Kerja berlebihan bisa membuat seseorang kelelahan. Bahkan, studi terkini menemukan bahwa karyawan yang kerja lebih dari 55 jam seminggu, berisiko tinggi mengembangkan detak jantung tak teratur atau juga dikenal sebagai fibrilasi atrium.
Dalam sebuah penelitian terhadap 85.500 lelaki dan perempuan paruh baya di Inggris, Denmark dan Swedia, peneliti menemukan bahwa memeras tubuh untuk bekerja di atas 55 jam seminggu, dikaitkan dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium sebesar 40 persen sepuluh tahun mendatang.
"Temuan ini menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan irama jantung. Kondisi ini bisa memicu stroke pada pekerja," ujar peneliti utama Mika Kivimaki.
Selain stroke, jika gangguan irama jantung ini tidak terkontro,l maka bisa melemahkan jantung hingga memicu gagal jantung. Untuk mendapatkan temuan ini, Kivimaki dan rekan peneliti lainnya memisahkan semua peserta dalam beberapa kelompok sesuai jam kerja yang dihabiskannya dalam seminggu.
Ada kelompok pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam seminggu; 35 sampai 40 jam; 41 sampai 48 jam; 49 sampai 54 jam; dan kelompok yang menghabiskan jam kerja lebih dari 55 jam.
Mereka yang bekerja 35 sampai 40 jam seminggu digunakan sebagai kelompok pembanding. Di awal penelitian, tidak satu pun peserta penelitian yang ditemukan memiliki gangguan irama jantung. Selama masa tindak lanjut 10 tahun, ada 1.061 kasus baru, menurut temuan yang dipublikasikan di European Heart Journal ini.
"Sembilan dari sepuluh kasus gangguan irama jantung terjadi pada orang-orang yang bebas dari riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya," kata Kivimaki.
"Ini menunjukkan bahwa peningkatan risiko cenderung mencerminkan efek jam kerja yang panjang lebih memicu gangguan irama jantung daripada efek dari penyakit kardiovaskular yang ada sebelumnya atau bersamaan, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme yang terlibat," pungkas dia.
Baca Juga: Jam Kerja Berlebihan, Awas Risiko Penyakit Jantung Mengintai
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa