Suara.com - Selama beberapa dasawarsa ini, petugas keamanan bandara atau bahkan pusat perbelanjaan bergantung pada alat detektor logam untuk menyaring para pelancong yang kedapatan membawa senjata tersembunyi.
Teknologi ini dianggap aman dan sederhana, namun memiliki satu kelemahan yang mencolok yaitu tidak dapat mendeteksi ancaman non-logam, termasuk bahan peledak plastik.
Pada 2009, misalnya, petugas keamanan di AS sempat kecolongan karena calon "pengantin" yang menggunakan pakaian dalam hampir melakukan aksi dengan peledak plastik yang diduga dapat memberikan efek cukup menghancurkan.
Akibatnya, Administrasi Keamanan Transportasi (Transportation Security Administration atau TSA) bergerak cepat memperbarui prosedur dan teknologi penyaringan. Hingga pada 2010, alat tersebut telah menerapkan dua jenis baru pemindai full body.
Salah satunya disebut pemindai gelombang milimeter. Cara kerja alat tersebut adalah, menggunakan gelombang radio untuk mencari senjata atau perangkat lain yang tersembunyi.
Ini adalah pemindai tubuh lengkap yang biasa Anda hadapi di bandara-bandara di dunia. Anda hanya diminta merenggangkan kaki dan tangan di atas kepala, dan para ahli sepakat bahwa alat ini seharusnya tidak membuat Anda merasa khawatir.
Yang kedua (dan yang jauh lebih kontroversial) disebut pemindai sinar X "backscatter". Mesin tersebut akan menghasilkan gambar tubuh secara penuh, dan mencari tahu benda tak perlu apa yang menempel pada tubuh penumpang.
Terlepas dari pertanyaan privasi yang diajukan oleh penggunaan teknologi backscatter, beberapa ahli juga khawatir bahwa pemindai tersebut mengekspos tubuh manusia dengan jumlah radiasi yang berpotensi cukup berbahaya.
"Kami menentukan bahwa paparan dari mesin tersebut sekitar 10 persen dari jumlah yang Anda dapatkan saat melakukan rontgen dada, yang signifikan," kata John Sedat, seorang profesor biofisika di University of California, San Francisco.
Baca Juga: Bahan Kimia Berbahaya Terdeteksi di Bubuk Makaroni dan Keju
"Mungkin ada beberapa risiko kanker yang sangat kecil terkait dengan mesin sinar-X tersebut. Kami tahu ada mekanisme biologis di mana paparan sinar-X dapat menyebabkan kanker ... nampaknya pemindai backscatter tersebut akan membawa beberapa risiko kecil," timpal David Brenner, seorang profesor biofisika radiasi di Columbia University Medical Center.
Otoritas Eropa kemudian melarang penggunaan mesin sinar-X backscatter, dan pihak TSA mengikuti aturan tersebut pada 2013. Meski demikian, agensi TSA tidak pernah secara formal mengakui bahwa mereka membuang alat pemindai tersebut karena masalah kesehatan.
Tapi dengan mesin yang digunakan saat ini si bandara, tidak ada alasan kesehatan yang meluas untuk tidak adanya ancaman baru.
"Para ilmuwan tidak dapat mengatakan bahwa ada yang 100 persen aman, tapi saya akan mengatakan tidak ada bukti yang masuk akal di mana gelombang milimeter dapat merusak DNA," kata Brenner.
"Jika risikonya ada, mereka sangat kecil," sambungnya.
Andrew Maidment, seorang profesor radiologi di University of Pennsylvania Health System, setuju, dan mengatakan bahwa pemindai saat ini "tidak memprihatinkan."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya