Suara.com - Pakar pengasuhan asal Australia setuju bahwa diam dan keheningan adalah bagian penting dari perkembangan anak yang sehat.
Banyak orangtua menganggap bahwa untuk perkembangannya, anak-anak butuh distimulasi. Namun, mereka tak menyadari justru itu mengganggu anak untuk berkembang.
Sehingga anak butuh ketenangan dan menikmati waktu mereka sendiri yang sangat bermanfaat untuk perkembangan mereka.
Salah satu pakar parenting Dr. Justin Coulson, terus menekankan tentang manfaat keheningan dalam mengasuh anak.
"Salah satu kesalahpahaman paling umum yang dimiliki orang tua adalah bahwa anak-anak membutuhkan stimulasi konstan, karena begitulah cara mereka mengembangkan otak mereka untuk membantu mereka berkembang, sehingga anak menjadi terdepan dan melakukannya dengan baik sepanjang sisa hidup mereka," ungkapnya.
Tapi, ada hal yang perlu orangtua ketahui, lanjut dia, meski memang benar anak membutuhkan rangsangan, kita tidak perlu sibuk melakukan berbagai hal untuk terus menstimulasi sehingga mengganggu mereka.
Dr. Coulson menunjuk, penelitian yang dirilis awal tahun ini dari para ilmuwan di Universitas Duke Amerika. Mereka menemukan, keheningan yang dimiliki anak adalah salah satu rangsangan paling produktif bagi otak.
"Apa yang ilmuwan temukan adalah bahwa keheningan memungkinkan area otak, yang disebut hippocampus, untuk bekerja lebih baik," kata Dr Coulson.
Mengingat, hippocampus adalah tempat ingatan kita tersimpan dan di mana kita bisa memproses emosi kita, sehingga hal ini menjadi sangat penting.
Baca Juga: Ini Pentingnya Peran Guru bagi Perkembangan Anak
"Keheningan memberikan bagian otak yang sangat penting ini untuk memproses, mengkonsolidasikan dan memperkuat dirinya sendiri," tambahnya.
Dia mengatakan, dua jam keheningan dalam sehari adalah sesuatu yang sangat baik bagi anak.
Centacare Parent Education, Clare Bowyer mengatakan bahwa anak-anak dapat menemukan keheningan dengan cara sederhana.
"Misalnya melihat awan, memancing, melihat langit malam, mengamati burung, atau duduk di rumah pohon atau berada dalam kesendirian adalah cara sederhana yang dapat dilakukan anak-anak," katanya.
Keheningan membuat anak lebih fokus pada pikiran mereka.
Ibu dua anak Giuliana Scala dari Adelaide, mengatakan bahwa dia mencoba memberi anak-anaknya Rio, yang berusia 3 tahun dan Sachi 1 tahun, saat-saat penuh ketenangan dan penuh perhatian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien