Suara.com - Wacana pemberian sanksi berupa ancaman pencabutan izin RS Mitra Keluarga Kalideres dinilai bisa merugikan masyarakat, termasuk anak-anak. Hal ini menyusul adanya sanksi yang diberikan kepada RS Mitra Keluarga sepeninggal bayi Tiara Debora Simanjorang yang berumur empat bulan.
Ketua Komisi Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi mengatakan, pihaknya meminta kepada pemerintah dan semua pihak mempertimbangkan secara matang dampak sanksi berat berupa penutupan RS yang justru bisa merugikan masyarakat luas dan kepentingan anak-anak yang membutuhkan pertolongan dari RS.
"Kalau ada sanksi, tetap harus mengedepankan kepentingan anak-anak dan pasien anak yang membutuhkan bantuan dari tim medis di RS Mitra Keluarga Kalideres tersebut," ujar Kak Seto ketika dihubungi Suara.com, Rabu (13/9/217).
Lebih lanjut, Kak Seto mengungkapkan, dalam hal ini seharusnya ada pertimbangan matang sebelum diberikan sanksi berat tersebut. Apalagi, pertimbangan itu harus dilihat dampak adanya pelanggaran berat yang dilakukan sebuah rumah sakit.
"Kalau sampai ada pelanggaran berat, semua itu harus dipertimbangkan bagi pasien lain, dan tentu semua kebijakan sesuai Kemenkes dan perundang-undangan yang berlaku. Masalahnya, saat ini RS itu belum punya peraturan pemerintah yang baku," imbuh dia.
Tidak adanya peraturan pemerintah yang baku, kata dia, membuat banyak rumah sakit memiliki peraturannya masing-masing. Sehingga, tiap rumah sakit memiliki kebijakan sendiri dan melakukan sesuai peraturan yang sudah diatur secara internal.
"Kalau punya alasan untuk melakukan yang terbaik sesuai peraturan yang ada, kita nggak bisa apa-apa. Artinya harus melibatkan penanggung kepentingan anak, orangtua jangan sampai terlambat membawa anak ke rumah sakit dan rumah sakit juga harus mengedepankan koordinasi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kasus Debora, KPAI Anggap Pimpinan Mitra Keluarga Tak Sensitif
-
KPAI Minta Dilibatkan di Tim Investigasi Kasus RS Mitra Keluarga
-
Kasus Debora, KPAI Tuding RS Mitra Keluarga Langgar UU Kesehatan
-
Kasus Debora, Pimpinan Mitra Keluarga Tak Penuhi Undangan KPAI
-
Buntut Kematian Debora, KPAI Rekomendasi Tutup RS Mitra Keluarga
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan