Suara.com - Sebuah penelitian mengungkapkan, paparan cuaca dingin atau tekanan tinggi dapat memicu risiko gagal jantung pada pasien lanjut usia.
Periset di Universite Laval dan Universite de Sherbrooke di Kanada menyarankan agar pasien lanjut usia yang menderita gagal jantung harus menghindari kabut, dan awan cuaca rendah di musim dingin sebagai tindakan pencegahan.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, perubahan cuaca dapat memengaruhi kesehatan orang-orang rentan, seperti gelombang panas dan cuaca dingin yang telah terbukti dapat meningkatkan penyakit, bahkan menyebabkan kematian pada orang-orang dari lingkungan berpenghasilan rendah.
Periset memelajari dampak perubahan suhu dan tekanan udara pada pasien gagal jantung. Tim tersebut menilai, 112.793 orang berusia 65 tahun ke atas yang didiagnosis menderita gagal jantung di Quebec, Kanada, antara 2001 hingga 2011.
Peserta diikuti rata-rata 635 hari. Selama masa ini, para peneliti mengukur suhu rata-rata, kelembapan relatif, tekanan atmosfer dan polutan udara di lingkungan sekitar, dan memelajari data untuk melihat apakah ada hubungan.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environment International menunjukkan risiko rawat inap atau kematian yang lebih tinggi di musim dingin tahun (Oktober sampai April) dibandingkan dengan periode musim panas (Mei sampai September).
Periset memerhatikan, risiko mengalami rawat inap atau kematian gagal jantung menyebabkan peningkatan 0,7 persen untuk setiap satu derajat celsius menurun dalam suhu rata-rata tujuh hari sebelumnya. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis