Suara.com - Banyak hotel menyediakan beragam fasilitas untuk para tamu. Salah satunya ketel atau mesin pembuat kopi. Namun sebelum Anda membuat kopi di kamar hotel, sebaiknya tanyakan pada diri sendiri, apakah mesin tersebut benar-benar bersih dan tidak terkontaminasi kuman?
Anda mungkin lebih baik mencicipi kopi, di kedai kopi lokal daripada meminum kopi dari ketel listrik atau mesin pembuat kopi yang tersedia, di kamar hotel Anda.
Ketua Departemen Kedokteran Rumah Sakit Nassau Selatan Aaron Glatt mengatakan bahwa semua peralatan terkait makanan membawa risiko kesehatan.
"Setiap barang yang berhubungan dengan makanan berpotensi menjadi sumber kontaminasi, namun saat kopi diseduh atau direbus, ini cenderung menjadi sumber infeksi yang umum. Bagaimanapun, barang-barang ini harus dibersihkan secara teratur sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya," kata Dr Glatt dilansir news.com.au.
Sebenarnya, masalahnya adalah pembersihan reguler. Untuk mencegah jamur dan bakteri tumbuh dalam ketel listrik atau mesin pembuat kopi, maka perlu dibersihkan setiap beberapa bulan dengan cuka.
Air panas saja tidak bisa untuk benar-benar membunuh jamur, jadi jangan berpikir bahwa Anda bisa membilasnya di wastafel, untuk membersihkan mesin pembuat kopi Anda. Tapi seberapa sering menurut Anda hotel melakukan pembersihan pada mesin pembuat kopi dalam kamar?
Sebuah studi oleh University of Valencia menguji sembilan mesin Nespresso yang berbeda, yang telah digunakan setidaknya selama satu tahun. Laporan tersebut menyatakan, semua ketel listrik menunjukkan keragaman bakteri yang signifikan, dengan jumlah general yang teridentifikasi berkisar antara 35 sampai 67, yang berarti jumlahnya cukup sampai sangat berlimpah.
Dan bukan hanya bagian dalam ketel atau mesin pembuat kopi di kamar hotel yang harus Anda khawatirkan. Hal yang menarik tentang kuman di kamar hotel adalah bahwa mereka tidak semata-mata, karena begitu banyak orang yang sudah tinggal di kamar tersebut.
Dr. Charles Gerba, profesor mikrobiologi dan ilmu lingkungan di University of Arizona, memperingatkan, sebenarnya, kami telah melakukan penelitian pelacak virus, di mana kami menemukan bahwa para pelayan memindahkan virus dari satu kamar ke kamar lainnya selama pembersihan.
"Dalam mempelajari penyebaran virus, kami menemukan bahwa pegangan kopi di ruang istirahat atau tunggu adalah salah satu benda yang juga paling banyak terkontaminasi dengan virus tersebut," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?