Suara.com - You are what you eat, bukan hanya sekadar istilah. Namun, istilah ini memang menunjukkan apa yang dimakan mewakili diri Anda.
Karena mewakili diri sendiri, makanan yang dikonsumsi juga menunjukkan status kesehatan seseorang.
Berikut daftar makanan yang menunjukkan status kesehatan seseorang seperti dipaparkan Alissa Rumsey MS, RD, pencipta panduan gratis Three Steps to the Healthyier You, seperti dilansir Delish:
1. Daging merah
Apakah Anda membuat Shackburger setiap hari? Jika ya, daging merah dapat mengindikasikan keinginan terhadap zat besi, sebuah masalah terutama untuk perempuan yang memiliki masalah dengan berat badan.
2. Kentang goreng
"Mengidam makanan asin dapat terjadi jika Anda kekurangan mineral, khususnya kalsium, magnesium, dan seng," kata Rumsey.
Tapi pada saat yang sama, mendambakan kentang dengan minyak mendidih, bisa berarti bahwa Anda termasuk salah satu dari sembilan hingga 10 orang Amerika yang mengonsumsi terlalu banyak sodium. Rumsey mengatakan, Anda bisa melatih selera mendambakan garam dengan mengurangi jumlah sodium yang Anda makan.
3. Keju
Hasrat Anda untuk memakan keju yang membuat tubuh menggemuk. Namun, mengonsumsi keju juga mungkin menunjukkan bahwa Anda tidak cukup mengonsumsi lemak seperti asam lemak omega-3. Rumsey mengatakan, sumber terbaik adalah ikan berlemak seperti salmon, flaxseeds, dan kenari.
4. Permen
Ingat apa yang baru saja kita katakan tentang garam, "Semakin banyak yang Anda makan, semakin Anda menginginkannya?"
"Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat sederhana, seperti pasta, roti, bagel, dan kue kering, Anda mungkin mendapati akhirnya menginginkan lebih banyak permen dan permen lainnya. Karbohidrat sederhana membuat gula darah Anda melonjak, yang menyebabkan pelepasan besar insulin, diikuti tumpukan gula darah. Saat kecelakaan ini terjadi, nafsu makan Anda bisa melonjak, dan Anda bisa mendambakan lebih banyak gula," jelas Rumsey.
5. Pasta
Alissa Rumsey mengatakan, "Pasta mirip dengan gula atau permen karena karbohidrat sederhana diperlakukan dengan cara yang sama seperti gula setelah dicerna. Jika Anda makan terlalu banyak karbohidrat sederhana dan tidak cukup protein dan lemak, kadar gula darah Anda akan berfluktuasi, menyebabkan Anda menginginkan lebih banyak karbohidrat."
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental