Suara.com - Perubahan iklim yang tak menentu di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, berdampak langsung pada ketahanan pangan masyarakatnya. Apalagi, pada 2020, Indonesia digadang-gadang akan mengalami lonjakan populasi yang begitu besar sehingga dikhawatirkan masalah kekurangan pangan akan muncul.
Pendiri Center for Indonesia's Development Initiatives (CISDI) & Staf Khusus Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bidang Peningkatan Kemitraan dan SDGs, Diah S. Saminarsih, mengungkapkan perubahan iklim sangat berdampak pada produksi pangan. Dia mencontohkan suhu bumi yang meningkat belakangan ini membuat kasus kebakaran hutan meluas, dan memengaruhi jumlah pangan yang diproduksi.
"Di pesisir apalagi, keragaman flora fauna berkurang. Ada tanaman dan hewan air yang nggak bisa hidup. Selain itu, produksinya juga berkurang," ujar dia dalam temu media Forum for Young Indonesians (FYI) 2017 "Our Food, Our Future", di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, berkurangnya produksi pangan karena perubahan iklim bisa sangat berbahaya. Pasalnya, disertai dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah. Itu sebabnya, dia berharap adanya terobosan baru di bidang pangan demi menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
"Butuh inovasi-inovasi baru untuk memproduksi pangan. Intinya Indonesia yang penduduknya mencapai 255 juta ini tidak akan mungkin bisa cukup kalau tidak ada terobosan penting dalam pangan," imbuhnya.
Di sisi lain, populasi kaum muda Indonesia yang besar menjadi peluang untuk dimanfaatkan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk itu, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) mengajak kaum muda berkontribusi dalam menjaga ketahahanan pangan nasional melalui Forum for Young Indonesian (FYI) yang mengusung tema "Our Food, Our Future".
"Forum ini akan menjadi inkubator bagi lahirnya pendekatan dan metode baru untuk mengembangkan kapasitas pemuda dan membuka akses untuk terlibat dalam sistem pangan," sambung Ketua FYI yang juga Direktur Program CISDI, Anindita Sitepu.
Dia mengatakan, forum yang berlangsung pada 22 Oktober 2017 ini akan dihelat dalam beberapa agenda seperti diskusi panel, talkshow, art performance, serta marketplace walktrough yang juga menghadirkan sejumlah pakar ekonomi seperti Wakil Presiden RI Budiono, Ekonom Faisal Basri dan Emil Salim.
"FYI juga menyelenggarakan kompetisi Seeds for Change, yang memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk merealisasikan gagasannya menjadi sebuah aksi lewat pelatihan khusus selama satu tahun. Dua orang pemenang juga diberikan dana pendamping awal senilai Rp15 juta," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis