Suara.com - Vitamin B kompleks merupakan jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin B kompleks berperan mengatur selera makan, metabolisme tubuh, menghasilkan energi, hingga menjaga kesehatan organ dan jaringan dalam tubuh – dari jantung, otot, hingga sistem saraf.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan serangkaian dampak negatif bagi tubuh. Meski begitu, jangan berlebihan juga mengonsumsinya.
Sebuah studi melaporkan bahwa asupan vitamin B komplek berlebih meningkatkan risiko kanker paru, khususnya pada laki-laki perokok. Kanker paru adalah kanker yang paling sering terdiagnosis dan juga merupakan kanker yang paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia.
Penelitian tentang vitamin B complex dan kanker paru
Para peneliti dari Institut Kanker di Columbus, Ohio, Amerika Serikat menemukan kaitan antara konsumsi suplemen multivitamin B6 dan B12 dosis tinggi dengan peningkatan risiko kanker paru.
Temuan ini dilaporkan setelah mengumpulkan data dari 77.118 partisipan berusia 50-76 tahun. Setiap partisipan diminta informasi mengenai rutinitas konsumsi suplemen vitamin B complex mereka, termasuk frekuensi (seberapa sering), durasi (jangka waktu), dan dosisnya dalam 10 tahun terakhir.
Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi risiko kanker paru, seperti kebiasan merokok dan minum alkohol, ras, usia, pendidikan, ukuran tubuh, riwayat kanker sebelumnya, riwayat keluarga yang menderita kanker, dan penggunaan obat antiperadangan yang mungkin memiliki efek antikanker juga ikut diperhitungkan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian tersebut seperti dikutip hellosehat.com menunjukkan bahwa konsumsi vitamin B6 dan B12 dalam dosis tinggi selama periode 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker paru pada laki-laki perokok.
Laki-laki perokok yang mengonsumsi 20 miligram vitamin B6 per hari selama 10 tahun memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk terkena kanker paru dan laki-laki perokok yang mengonsumsi 55 mikrogram vitamin B12 per hari selama 10 tahun memiliki risiko empat kali lebih besar untuk terkena kanker paru.
Meskipun hasil penelitian ini penting, tapi perlu diingat bahwa risiko tersebut ditimbulkan akibat penggunaan suplemen vitamin B dalam dosis tinggi, di mana dosisnya lebih besar berkali-kali lipat daripada dosis harian yang disarankan. Sementara itu tidak ditemukan adanya peningkatan risiko kanker paru pada perempuan yang mengonsumsi vitamin B9.
Mengapa vitamin B meningkatkan risiko kanker paru?
Alasan mengapa vitamin B dapat mempengaruhi risiko kanker belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa peneliti percaya bahwa hal tersebut terkait dengan mekanisme interaksi vitamin B dengan jalur metabolisme yang penting untuk menjaga kestabilan DNA agar tidak termutasi dan mengatur ekspresi gen di tubuh.
Konsumsi vitamin B dalam dosis tinggi dapat mengganggu jalur tersebut sehingga menyebabkan terbentuknya sel kanker atau yang disebut dengan proses karsinogenesis.
Bagi beberapa orang yang memiliki anemia atau penyakit Celiac, konsumsi suplemen vitamin B kompleks dapat membantu mengatasi rasa lelah akibat gejalanya. Tetapi, konsumsi suplemen vitamin B dengan dosis tinggi belum tentu bermanfaat bagi orang yang sehat walafiat.
Di sisi lain, kekurangan vitamin B juga dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker karena dapat menyebabkan gangguan saat pembuatan rantai DNA yang baru. Kuncinya hanya satu: menjaga keseimbangan asupan gizi tubuh dengan pola makan yang sehat. Jika Anda sudah memenuhi satu syarat ini, sebenarnya Anda tak perlu-perlu amat mengonsumsi suplemen makanan.
Sumber vitamin B complex alami pada umumnya dapat ditemukan pada produk hewani, seperti daging sapi, daging ayam, telur, susu, buah-buahan, dan sayuran. Asam lambung dalam sistem pencernaan akan mampu mencerna vitamin B dari makanan sehingga tubuh dapat menyerapnya.
Perlu juga diingat bahwa merokoklah yang merupakan faktor utama dan jauh lebih penting dalam peningkatan risiko kanker paru pada laki-laki maupun perempuan. Peran vitamin B di sini mungkin hanya mempercepat atau meningkatkan kemungkinan perkembangan sel kanker paru di kalangan perokok. Untuk itu, konsumsi vitamin B secukupnya sesuai dengan rekomendasi harian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar