Suara.com - Hasil survei yang dihimpun Philips Lighting di Indonesia menemukan, rata-rata setiap orang memiliki kecenderungan menghabiskan 7,25 jam di depan layar. Angka ini satu jam lebih lama dibandingkan hasil rata-rata global yang mencapai 6,24 jam.
Menurut dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K) dari PERDAMI - Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia, berlebihan menatap layar gawai dapat menimbulkan berbagai risiko. Antara lain, sindrom mata lelah, pandangan kabur dan sulit melihat obkek dalam jarak tertentu setelah menghabiskan waktu di depan layar.
"Hal ini diperparah dengan kecenderungan masyarakat yang enggan memeriksakan kondisi matanya. Hanya 15 persen masyarakat yang sadar untuk memeriksakan kondisi matanya," kata dr Gita pada temu media di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, menatap layar gawai yang tidak didukung dengan pencahayaan ruangan yang tepat dapat membuat mata bekerja lebih keras sehingga membuat kondisi mata menjadi tidak nyaman. Dokter Gita pun mengingatkan agar seseorang mengistirahatkan matanya setiap 20 menit setelah menatap layar gawai dengan mengalihkan pandangan ke objek lain yang meneduhkan.
"Menggunakan komputer atau ponsel sebaiknya jangan lupa berhenti setiap 20 menit. Lihatlah yang hijau-hijau. Kalau nggak ada yang hijau-hijau tutup mata sebentar. Yang penting jangan forsir mata untuk melihat gawai," ungkapnya.
Selain itu dia juga mengimbau agar masyarakat memeriksakan kondisi matanya tiap lima tahun sekali bagi yang beruasia dibawah 40 tahun dan 1-2 tahun sekali bagi mereka yang berusia diatas 50 tahun. Pemeriksaan secara rutin dapat membantu mengetahui kondisi mata dan penanganan yang tepat jika membutuhkan koreksi melalui alat bantu kacamata.
"Kalau punya kondisi khusus seperti ada riwayat keluarga yang menderita glukoma sebaiknya kita periksa rutin. Begitu juga jika orang tua kita memiliki kerusakan retina pusat yang merupakan faktor gen harus lebih rutin diperiksakan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia