Suara.com - Pelayanan sel punca alias stem cell kini bisa dilakukan di RS Medistra Jakarta. Sebelumnya, pelayanan sel punca berbasis penelitian baru dapat dilakukan di FKUI-RSCM.
Hal ini dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman 3-partit sebagai perwujudan kerja sama pemerintah dengan swasta untuk mempercepat peningkatan pelayanan berbasis penelitian sel punca di Indonesia.
Ketua Komite Sel Punca Nasional Dr. dr. Ismail H.D, SpOT(K) mengatakan, meski sudah bisa dilakukan di RS Medistra, pelayanan sel punca tetap diawasi oleh FKUI RSCM. Ia berharap kerja sama ini dapat menurunkan jumlah pasien yang melakukan pelayanan sel punca di luar negeri.
"Banyak pasien kita yang berobat mau nggak mau ke luar negeri seperti negara tetangga, Eropa atau Amerika. Permintaan itu besar tapi sekali lagi itu dikerjakan harus dengan riset. Kami berharap dengan kerjasama ini, pasien tak perlu ke luar negeri kalau mau mendapat pelayanan stem cell, di RSCM atau RS Medistra juga bisa," ujar dia dalam temu media di FKUI RSCM, Jumat (10/11/2017).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Sel Punca RS Medistra, Prof. Dr. dr. Teguh Santoso, SpPD mengatakan bahwa sebenarnya sejak 2007 RS Medistra sudah melakukan pelayanan berbasis penelitian sel punca, antara lain pada kasus infark jantung akut dan gagal jantung kronis yang lanjut yang dilakukan pada 69 kasus.
"Dengan ditandandatanganinya perjanjian ini maka pengembangan penelitian dapat dilakukan pada kasus-kasus lain dan diharapkan dapat mendorong pengobatan dengan teknologi terbaru di Indonesia," tambah dia.
Selain RSCM sebagai pengampu dengan RS Medistra, juga ditandatangani kesepahaman 3 Partit antara RSCM-FKUI dengan PT Bifarma Adiluhung anak perusahaan Kalbe Farma sebagai laboratorium pengembang sel punca yang memiliki fasilitas produksi sel punca bernama Regenic. Dr Sandy Qlintang, Direktur PT Bifarma Adiluhung mengatakan bahwa Regenic telah mendapat sertifikasi standar cGMP yang diakui oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan.
"Standar ini menjamin tingkat keamanan dan manfaat dari sel punca berkualitas yang dapat dirasakan oleh dokter dan pasien. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan sel punca yang berkualitas dan meningkatkan pelayanan terapi sel punca di Indonesia," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru