Suara.com - Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan bahwa prevalensi penderita diabetes di Indonesia kian meningkat dari 5.7 persen (2007) menjadi 6.9 persen dengan total prevalensi diabetes yang telah mencapai angka 10 juta di tahun 2015. Survei pada 2015 juga menunjukkan bahwa 1 dari 11 orang dewasa menderita diabetes.
Dari 90 persen kasus yang ada merupakan kasus diabetes melitus tipe 2 yang pencetusnya justru dipengaruhi oleh gaya hidup. Di Indonesia gaya hidup yang dianggap tak sehat adalah mengonsumsi nasi goreng sebagai menu sarapan di pagi hari.
Alasannya nasi yang merupakan karbohidrat, berbalut minyak dengan kandungan lemak sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi setiap hari.
Namun tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor, jurusan teknologi Pangan yang terdiri dari I Dewa Gede Agung Sastrawan Negara Putra, Indra Purnomo, dan Viona Ernesta menemukan bahwa nasi goreng bisa jadi menu sarapan sehat yang menjauhkan seseorang dari risiko mengidap diabetes tipe 2.
Disampaikan I Dewa, penelitian yang dilakukannya selama satu tahun menemukan bahwa nasi goreng yang dibuat dengan minyak jagung memiliki pati resisten yang tinggi dimana dapat menurunkan risiko seseorang mengidap diabetes.
"Pati resisten itu maksudnya jenis pati yang tidak dapat dicerna dalam saluran sistem pencernaan manusia. Jadi kalau pati resisten dalam suatu makanan tinggi maka bisa menurunkan kadar gula darah," ujar dia dalam temu media NRC Grant 2017 di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Pemenang Nutrifood Research Center (NRC) Grant 2016 ini mengatakan bahwa jenis nasi yang paling baik untuk dijadikan nasi goreng adalah nasi pera karena tergolong memiliki kadar pati resisten tinggi. Sedangkan minyak yang memiliki kadar pati resisten tinggi adalah minyak jagung.
"Melalui temuan ini kami ingin menginformasikan bahwa pangan lokal yang kita makan sehari-hari mengandung pati resisten. Apalagi nasi goreng di cap sebagai makanan yang tidak sehat," lanjut Dewa.
Untuk membuat nasi goreng yang sehat ini, Dewa merinci bahwa porsi minyak jagung yang disarankan adalah 7.5 persen dari berat nasi yang digunakan. Ia mencontohkan, jika nasi yang digunakan sebanyak 500 gram maka minyak jagung yang diperbolehkan sekitar 37.5 gram.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia