Suara.com - Hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan, jika masyarakat lebih cermat saat melakukan pembelian dari tujuh item makanan seperti buah, sayuran, biji-bijian, biji kacang, daging merah olahan dan makanan olahan yang tidak diproses masing-masing sebanyak 10 persen, diperkirakan 23 ribu kematian per tahun dapat dicegah.
Kenaikan tarif pajak pada makanan cepat saji, termasuk minuman manis dan daging merah, juga dapat mengurangi kematian akibat diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Setiap perubahan harga sebesar 30 persen pada masing-masing makanan, hampir tiga kali lipat atau perkiraan 63 ribu kematian yang dapat dicegah per tahun (9,2 persen) dari semua kematian penyakit kardiometabolik.
"Kami menemukan bahwa perubahan harga yang sederhana pada makanan sehat dan tidak sehat akan membantu menurunkan kematian kardiometabolik secara keseluruhan. Perubahan terbesar dilihat setelah mengurangi harga buah dan sayuran dan meningkatkan harga minuman manis," kata Jose L. Penalvo, Asisten Profesor di Universitas Tufts di Boston, Amerika Serikat.
Sementara pajak pada minuman pemanis dapat mengurangi kematian akibat diabetes, pemberian subsidi pada buah dan sayuran dapat menurunkan kematian akibat stroke.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Medicine itu juga menunjukkan bahwa insentif finansial untuk membeli makanan sehat, dan disinsentif untuk membeli makanan yang tidak sehat, dapat terbukti berhasil mengurangi kesenjangan penyakit kardiometabolik secara langsung. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan